Aku meraih hp dan
menjawab panggilan masuk. Aku kenal suara itu.
(Gembel: aku. Nyamuk: dia)
Gembel: halo, slamat pagi.
Nyamuk: iya, pagi. sudah bangun?
Gembel: sudah. Ini siapa?
Aku kenal suara itu.
Tapi aku pura-pura tanya. Itu untuk memastikan saja, karena sudah beberapa
bulan aku dan dia putus kontak.
Nyamuk: sombong!! (dengan nada
yang sedikit keras)
Gembel: sombong? Oh ya, nama yang bagus.
Aku pura-pura bego,
karena aku hapal banget, nada seperti itu mengisyaratkan kalo suasana hatinya
lagi gak beres.
Nyamuk: Gak lucu.
Gembel: emang siapa yang ngelucu (jawabku sambil tertawa, paksa).
Nyamuk: Masih ingat aku?
Gembel: iya. Ingat. (jawabku
seadanya)
Nyamuk: Puji Tuhan kalo masih ingat. Apa kabar? Sibuk
apa sekarang? Sudah kelar belum kuliahnya? Masih di Jogja apa sudah balik
Sumba??
Dan sekarang dia
menghujaniku dengan pertanyaan.
Gembel: aku harus jawab yang mana dulu?
Nyamuk: kamu masih ingat ulang tahun ku gak?
“Hah? malah ngasih
pertanyaan lain” Batinku.
Gembel: oh, itu. Februari apa ya, maaf lupa-lupa
ingat, hehe
Nyamuk: itu bukan lupa-lupa ingat. Tapi sudah lupa.
Gembel: ya, maaf…
Nyamuk: dulu kamu yang buatin fb-ku, masa udah lupa.
Gembel: iya, itu kan sudah lama jadi aku lupa. Maaf..
Nyamuk: dulu biasanya kamu orang pertama yang ucapin,
tapi dua tahun terakhir ini kamu jadi lupa. Tahun kemarin aja kamu ngasih
ucapan udah jam 2 siang, dan tahun ini kamu malah lupa. Emang apa susahnya sih
mengingat satu tanggal dan satu bulan? Apa lagi kamu anak matematika, menghafal
angka bukan lagi pekerjaan yang susah, kan?
Sumpah, udah kayak
emak-emak, pagi-pagi ngoceh. Aneh, beberapa bulan kemarin dia hilang, tiba-tiba
sekarang datang dengan protes karena aku melupakan ulang tahunnya, belum lagi sejumlah
pertanyaan yang gak membutuhkan jawaban. Dan itu, kenapa pake bawah-bawah
jurusan segala?
Gembel: Slamat ulang tahun, panjang umur ya. maaf
telat ucapin (jawabku, polos)
Nyamuk: Udah. Gak perlu!
Jawaban yang ketus lagi.
Aneh, ini bukan dia. Dulu kami gak pernah membahas sesuatu dengan canggung dan
seserius ini. kami selalu membicarakan sesuatu dengan bercanda. Dan tertawa
adalah ciri khas kami. Lucu gak lucu yang penting tertawa.
Gembel: emang tanggal brapa sih? Maaf, aku benar-benar
lupa..
Nyamuk: lupakan!!
Gembel: kamu kenapa, sih? Sedikit berubah.
Sebenarnya bukan sedikit. Tapi banyak.
Nyamuk: seharusnya itu pertanyaan untuk kamu. Bukan
aku, tapi kamu yang berubah.
Gembel: hanya karena aku lupa tanggal ulang tahun
kamu?
Nyamuk: hanya? Kamu bilang hanya? Hahaa (dia tertawa sinis)
Aku hanya menarik napas.
Nyamuk: Lima Juli Sembilan-Dua. Aku tidak pernah lupa
tanggal ulang tahun kamu.
Speechless. Aku akui, selama kenal
dia, dia selalu menjadi orang pertama yang ngasih ucapan setiap kali aku ulang
tahun. Tahun kemarin, dia masih yang pertama. Walopun aku selalu protes, dia
tetap selalu ngasih ucapan setiap pukul 12:30. Hanya karena ingin jadi yang
pertama, konyol.
Gembel: maap… (aku menjawab
setengah berbisik, pelan)
Nyamuk: Sejak kapan kamu punya hobi minta maaf? Entah
sudah brapa kali kamu bilang maaf. Apa cuma kata itu yang ada dipikiran kamu?
Nada bicaranya makin
meninggi.
Gembel: ya trus aku harus bilang apa lagi. Dari tadi
aku salah mulu.
Nyamuk: aku ingin kamu menulis aku di blog.
Hah??!! mataku melotot.
Kaget. Gak percaya akan apa yang barusan dia katakan.
Gembel: hah??!! apa??!! (seruku setengah teriak)
Nyamuk: aku satu-satunya temen kamu yang paling setia,
tapi kamu gak pernah nulis aku di blog. Apa karena aku jauh jadi kamu gak
pernah punya cerita untuk menceritakan persahabatan kita?
Sumpah, aku gak pernah
menyangka kalimat-kalimat itu. Apa yang buat dia benar-benar berubah seperti
ini. Dia benar-benar asing. Sangat asing sekarang.
Gembel: kamu sehat, kan?
Nyamuk: hahaa (kali ini dia ketawa keras sekali)
aku tunggu kamu nulis aku di blog. Aku
akan telpon lagi kalo aku dah liat postingan tentang aku di blog kamu. setelah
itu baru aku pertimbangkan, aku maafin kamu apa gak.
Tuuttt… tuuutttt….
Tuuuuttttttttt
Telpon terputus. Aku bengong untuk beberapa menit. Kemudian aku beranjak bangun. Aku periksa panggilan masuk, aku mencubit kulit pipi dan tangan, sakit. Aku gak mimpi. Itu tadi beneran, aku barusan telponan sama dia, dan dia meminta aku buat nulis dia di blog? Apa yang membuat dia jadi begitu peduli pada blog? Dan, oh apa dia selama ini membaca blogku? Dulu dia bilang aku aneh, manusia kurang kerjaan, waktu pertama kali tahu aku punya blog. Apa yang membuat dia berubah?