Sabtu, 28 Februari 2015

Rindu

Rindu ini masih menganga, juga mencabik hati yang makin rapuh termakan waktu. Aku memandang gambar wajah yang sedang tersenyum dalam bingkai indah yang kuhiasi dengan tulisan sederhana dan gambar dandelion di sampingnya. Apa kabarmu? Aku pun sudah lama tak berkunjung ke hatimu, sekedar menukar senyum. Selebihnya aku ingin berbagi hati denganmu. Izinkan aku mengurai wajahmu dengan segala ketulusan-rindu yang hanya kusimpan untukmu seorang.

Seperti halnya sungai, ku baca arus laut. Dari kejauhan kulihat kau melangkah mendekatiku, lalu merangkulku dan membisikkan setumpuk rindu yang sekian waktu menjadi batu. Tiba-tiba kau tersadar akan sesuatu, kau beranjak menelusuri seluruh ruang di hatiku. Membuka setiap ruangan yang ada. Apa yang kau cari? Kau mulai panik, wajahmu menampakkan kekecewaan. Aku tersenyum menghampirimu. Aku tahu apa yang kau khawatirkan. Jangan khawatir, sayang. Semua masih tentangmu. Aku menyimpan bayangmu disebuah ruangan yang tak akan terlihat oleh siapapun. 

Jangan kau ributkan lagi tentang suatu hal yang sudah kau tahu jawabannya. Mengapa kita tak habiskan waktu bersama saja. Membunuh angin, malam dan angkasa. Menjadi sedikit angkuh kepada alam. 

Ah, aku bermimpi lagi ya. Tak apa. Aku nyaman dalam tidur dan mimpiku. Jangan kau bangunkan aku. Meski hanya keping-keping kenangan atau khayalan-khayalan bodoh, aku tak ambil pusing. Karena rindu ini berbalut ego, menghilangkan akal sehat dan seakan membuatku mati suri. 

Ini tentang rindu yang tak pernah kau pahami!

Senin, 16 Februari 2015

Move on? I Can Do It

Dulu gue pernah posting tentang patah hati, gue juga pernah posting tentang betapa indahnya jadi seorang jomblo. Tujuan gue memposting itu agar menghibur mereka yang baru patah hati dan lagi galau karena jomblo. Seharusnya ketika gue mengalaminya, gue juga merasa terhibur saat membaca hasil postingan gue sendiri. Tapi, kenapa kata-kata di postingan itu menjadi bumerang buat hati gue sendiri? Orang lain bisa tersenyum ketika selesai membaca postingan itu, tapi gue kok malah serasa ditusuk-tusuk jarum setiap kali membaca kalimat terakhir setiap postingan itu.

Ya, itu dulu waktu gue belum benar-benar merasa patah hati. Sekarang gue sadar, bahwa patah hati bukan sekedar kehilangan namun lebih kepada perasaan yang sulit untuk melepas.

Berusaha melupakan seseorang yang benar-benar kita sayang itu memang butuh proses. Di postingan gue tentang pata hati pun gue memaparkan tips melupakan mantan. Gue baca postingan itu berkali-kali dan gue berusaha mengikuti langkah demi langkah. Namun, semakin gue melakukan itu serasa gue lagi berusaha membunuh hati gue sendiri.

Susah memang, tapi dia sudah meminta gue untuk melupakannya. Kata ftv yang sering gue tonton, bahwa kalo gue sayang sama dia gue harus mengikuti kemauannya. Oleh karena itu, gue akan melupakannya, bagaimana pun caranya gue harus bisa melupakannya, itu keinginannya. Gue ingin dia bahagia.

Mencintai, kan gak harus memiliki. Gue gak pernah nyesal menjadi pacarnya. Berkat dia, gue akhirnya tahu indahnya pacaran dan sakitnya putus. Gue juga akhirnya memahami bahwa ketulusan cinta tidak mampu mempertahankan sebuah hubungan. Terlalu sayang sama orang hanya akan membawa penderitaan untuk kita sendiri, Gue harus belajar memberikan rasa sayang gue dengan porsi yang pas. Gak berlebihan dan juga jangan sampai kekurangan.

Gue gak akan mengunci hati untuk cinta yang lain, namun gue juga belum cukup siap membuka hati. Gue hanya butuh seseorang yang memahami itu.

Move on? i can do it...

Jumat, 13 Februari 2015

Valentine's Day

14 februari dikenal sebagai hari kasih sayang. Gue gak mau munafik dan gak mau lupa ingatan. Gue memang jomblo, tapi gue bukan jomblo hina yang pura-pura gak tahu Valentine itu apa. Sejak gue kecil, bahkan semasi di kandungan pun, gue udah denger gimana brisiknya bumi kalo sudah tanggal 14 Februari. Pernah sekali gue tanya sama nyokap, “Ma, Valentine itu apa?” si nyokap malah jawab, “masa kamu gak tahu Valentine? Itu loh anak tetangga sebelah, namanyakan Valentine.” Oke, ternyata gue salah tanya.

Percaya gak percaya, hebohnya Valentine itu udah kayak pilpres. Bedanya, kalo Valentine yang heboh itu adalah para muda-mudi yang lebih dikenal dengan kaum alay dengan status jomblo. Nah mereka ini, yang bakal sangat kerepotan ketika Valentine tiba.

Gue memang jomblo, tapi gue gak alay. Gue jomblo yang peduli sama temen yang nasibnya sama kayak gue, itulah sebabnya gue mencari daftar kontak temen gue yang jomblo dan gue menanyakan rencana mereka saat Valentine. Tujuan gue baik sebenarnya, gue ingin ngajak mereka ngumpul. Kan ngerayain Valentine gak harus sama pacar, sama temen juga boleh-boleh saja. Tapi sayangnya, jawaban mereka bikin gue ingin reinkarnasi saja ke bulan. Orang bumi jahat-jahat.

Gue bbm si Kucing, karena dia suka banget sama kucing, "Cing, besok lo Valentine sama siapa?" "Loh, Valentine-nya besok ya? Aduh gue lupa, lagian gue harus temenin nenek ke rumah sakit," "Bukannya nenek lo udah meninggal ya setahun yang lalu?" "Oh iya, gue lupa" #nelenhp

Hp nya gue muntahin lagi kemudian gue bbm si Kecoak, karena dia takut banget sama kecoak, "Coak (panggilan buat kecoak), lo besok Valentine sama siapa?" "Ah gue punya pacar kok, tenang aja," "Oh ya? Kapan jadian? Kok gak crita-crita, mana pacar lo?" "Iya, ada di masa depan, semalam gue jadian sama dia di mimpi" #mendadak perut berontak pengen boker

Abis boker, gue kembali meraih hp dan bbm si Tikus, karena dia suka banget sama boneka Miky Mouse. Sebenarnya gue mau kasih nama dia Si Miki, tapi takut kebagusan, jadi si Tikus saja biar sama kayak si Kucing dan si Kecoak. Si Tikus ini harapan terakhir gue, jadi gue harus ngajakin dia dengan cara yang sekiranya bisa membuat dia luluh dan mau Valentine bareng gue. 

"Kus, besok Valentine bareng yuk" "tumben lo ngajakin gue!" "gue kan sayang sama lo" "hah?! lo sayang sama gue? Lo gak salah makan?" "Ya nggak lah, gue pengen ngerayain Valentine berdua sama lo, ini kan valentine trakhir gue di Jogja," "Omegat, lo kok jadi aneh begitu. Gue masih suka sama cowok loh," #gubrak

Gue pingsan, 7 bulan kemudian gue sadar dan ternyata udah valentine lagi. Ya udah, pingsan lagi gue.
 
Teman, Valentine tidak hanya untuk mereka yang punya pacar atau kekasih, Valentine ada untuk kita semua yang masih punya rasa cinta dan sayang. 

Lewat hari ini, minta maaflah kepada orang yang pernah lo lukai, jalinlah relasi yang baik kepada siapapun, entah itu mantan, temen bahkan orang yang lo anggap musuh sekalipun. Itu makna Valentine yang sebenarnya. Cokelat, boneka dan hadiah lain-lainnya hanya bukti nyata dari rasa sayang lo. 

Untuk temen-temen yang jomblo, lo gak usah galau, lo bisa memberikan kasih sayang lo ke siapapun. Ingat, siapapun!

Hari ini saatnya lo mengekspresikan perasaan lo. Mungkin lo punya orang yang lo sayangi tapi menunggu waktu yang tepat untuk mengatakan itu. Sekaranglah waktunya. Jangan menunda, perasaan harus diungkapkan, jangan biarkan hatimu memendamnya sampai ia lelah dan akhirnya berkarat, dan lo menyalahkan takdir atas nama cinta.

Semoga Valentine kalian menyenangkan. Gue sayang kalian semua, Happy Valentine's Day

Jumat, 06 Februari 2015

Jomblo? I'm Ready!!

"Gue gak mau jomblo seumur hidup, Bi!!!" Oh em ji hellow, baru juga lo jomblo sebulan. Hei, gue pernah jomblo selama 2 tahun bahkan jomblo selama 6 tahun juga pernah, tapi gue biasa aja tuh. Gak depresi dan gak pernah beranggapan bahwa gue bakal jomblo seumur hidup.

Sebenarnya apasih yang salah dengan kata jomblo? Seola-olah jomblo adalah sebuah kata terkutuk yang perlu dihindari. Bagi gue, jomblo itu sebuah kesempatan dimana kita bisa memanjakan diri kita sendiri, dan kalo kita nikmati sebenarnya banyak pelajaran yang kita dapetin dari sebuah status 'jomblo'. Coba lo bayangin kalo selama hidup lo, lo gak pernah ngrasain yang namanya jomblo. Hambar mbel, hidup itu terasa gak ada warnanya. 

Hidup itu indah ketika hari ini kita tertawa, dan besok kita menangis. Hari ini kita senang, besok kita susah. Hari ini kita punya pacar, besok kita jomblo. Itu hidup yang sebenarnya, hidup yang adil dan seru!!

Lo harus rasain yang namanya jomblo agar lo tahu rasanya gak punya pacar seperti apa. Lo harus jomblo dulu baru lo rasain rasanya jantung hampir copot ketika hendak menyatakan perasaan lo kepada orang yang lo sayang. Lo harus jomblo biar lo paham seberapa pentingnya seorang 'pasangan hidup'.

Lo harus jomblo agar lo bisa bully temen lo yang abis dislingkuhin. Lo harus jomblo agar bisa ngejekin temen lo yang gak bisa ikut jalan-jalan karena gak dibolehin pacarnya. Dan satu yang harus lo pahami, orang jomblo gak akan dikatain 'play boy' atau 'play girl' kalo punya banyak gebetan. Tapi kalo orang yang udah punya pacar, sekali lo ketahuan jalan sama yang berlawanan jenis, maka lo harus siap dikatain Pb (Play boy) atau Pg (Play girl) plus gambar lima jari di pipi.

So, lo masih takut jomblo? 

Hei, hanya manusia yang gak ngerti hidup yang takut jomblo!!
 

Gembel Ceria Template by Ipietoon Cute Blog Design