Rabu, 24 Oktober 2012

Hadiah Ramadhan Terindah

Kebahagiaan itu jika kita berkumpul dengan orang-orang yang kita sayang, melihat mereka bangun dengan senyuman yang penuh syukur. Itu arti kebahagiaan yang aku tahu dan kebahagiaan seperti itu yang aku iginkan. Untuk orang seperti aku mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya hanya merupakan sebuah mimpi yang tidak akan pernah tercapai. Kebahagian itu hanya tercipta disetiap mimpiku di malam hari. Kadang aku enggan untuk bangun dari mimpi-mimpi indah itu. 

Aku sangat berharap suatu saat nanti mimpi-mimpi itu akan terwujud. Berbicara tentang harapan, aku satu-satunya orang yang tak pernah dijumpai harapan. Bagaimana tidak, dari umur 5 tahun aku mengharapkan kebahagiaan dan mimpi-mimpi itu terwujud, tapi sampai aku umur 10 tahun sekarang ini harapan itu belum menghampiriku. Boro-boro menghampiriku, menyapaku aja tidak pernah. Begitu hinanyakah diriku? 

Aku hanya pasrah sama nasib alias takdir. Ya. Hanya itu yang bisa aku lakukan. Aku merasa hidupku sebenarnya tidak ada gunanya lagi. Tidak ada yang membutuhkan kehadiranku di dunia ini.orang tuaku melahirkanku dan melemparkanku di sini. Aku jadi anak yatim piatu yang cacat pula. Kedua kakiku tidak berfungsi alias lumpuh. Apa sih yang aku banggakan dengan hidup aku ini. Pantasan tidak ada orang yang peduli sama aku, pantasan tidak ada satu pun orang tua yang mau mengadopsi aku sebagai anak mereka, karena aku sebenarnya tidak berharga. 

Lima hari lagi umat muslim akan merayakan hari kemenangannya. Apa arti kemenangan itu bagiku? Aku sama sekali gak tahu. Karena selama 10 tahun ini aku merayakan kemenangan itu sendirian, tanpa sosok yang disebut ayah dan ibu, sosok yang aku rindukan selama ini. Aku selalu minta sama Allah untuk memberikan dua sosok itu, yang akan menjadi malaikat pelindungku. Tapi sepertinya Allah pun tidak mempedulikan aku juga, karena sampai saat ini aku masih di sini, di panti asuhan Harapan Ibu ini. 
 
Ya Allah, aku mohon, untuk Ramadhan kali ini aku ingin merayakannya dengan dua sosok itu, pertemukan aku dengan mereka ya Allah, aku sangat merindukan mereka. Aku ingin merasakan kasih sayang   seorang ibu, aku ingin merasakan gimana rasanya dimarahi ayah jika aku melakukan kesalahan, hanya itu yang aku pinta ya Allah, hamba mohon kabulkanlah doa hambaMu yang penuh dosa ini. Amin.  

Itu doaku yang kesekian kalinya. Setelah berdoa, aku duduk termenung di atas kursi roda dalam kamar sambil memandang keluar. Aku melihat seorang temanku berjalan dengan senyum penuh kebahagiaan, dia sudah di adopsi oleh keluarga kaya asal Bandung. Aku terus memandangi mereka sampai mobil itu menghilang dari pandanganku.  

Tanpa sadar aku menitikkan air mata, “kapan giliranku?” pertanyaan itu muncul lagi. Aku mungkin akan mengakhiri hidupku di sini, dan tetap akan terpuruk di sini selamanya. Karena tak seorangpun yang membutuhkan dan menyayangi aku. 
Aku meraih buku harian yang penuh dengan curahan hatiku selama ini. Aku mulai menggoreskan semua kekesalanku di buku ini dengan berlinang air mata. Aku menghabiskan hari itu di depan buku harian kesayanganku, sampai aku tertidur.
 
Tok.. tok.. tok… aku terbangun mendengar suara ketokan pintu. “iya, siapa?” jawabku sambil meraih kursi rodaku. “Bu Asih..” jawabnya sambil mendorong kursi roda ke arahku. 

MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN, Mohon Maaf Lahir dan Batin ya Raka, selamat merayakan hari kemenangan kita” kata Bu Asih penuh semangat dengan senyum manisnya yang khas, menggambarkan aurah keibuannya.

 “iya bu,” Cuma kata itu yang keluar dari mulutku. 
Ramadhan telah tiba, semua orang menyambutnya dengan senyuman penuh syukur. Berbeda dengan aku yang sangat sedih karena harus merayakannya di sini lagi, doaku gak dikabulkan sama Allah. “Kok gak semangat gitu Ka, ini kan hari kemenangan kita sebagai umat muslim, seharusnya kamu senang dong, jangan malah sedih gitu, berikan senyum syukur kamu kepada Allah” Kata Bu Asih. 

“Buat apa bu, Allah juga gak sayang sama aku, buktinya Dia gak kabulin doaku.” Bantaku.

“Emang kamu minta apa sama Allah?”

 “Aku hanya minta dua sosok yang akan menjadi malaikat pelindungku kok, aku gak minta yang lain, apa permintaanku itu terlalu berlebihan ya bu?”

“Dua sosok malaikat pelindung yang Raka maksud itu siapa?” 

“Ayah dan Ibu adalah dua malaikat pelindung yang sangat aku rindukan.” Jawabku dengan tegas.
“Raka harus berdoa minta terima kasih sama Allah” kata Bu Asih sambil memandangku dengan senyum. 

“Terima kasih untuk apa? Allah belum melakukan apa-apa di hidupku, buat apa aku terima kasih.” 

“Raka… Allah itu maha pengasih dan penyayang, Dia menyayangi umatnya yang sabar, kamu tahu itu kan? Mengapa kamu masih meragukan dan gak percaya sama mujizat Allah?”

“Mujizat Allah hanya terjadi sama orang yang normal bu, orang cacat seperti aku gak pantas dapatkan itu.”

“Raka, Allah sayang sama semua manusia, gak memandang dia itu miskin atau kaya, tua atau mudah, kuat atau lemah, cacat atau normal, yang Allah lihat adalah hati kita, kalau hati kita terang dan damai Insya Allah kita akan di berkahiNya, Allah juga telah mengabulkan doa Raka, jadi Raka harus berterima kasih sama Allah.”

“Maksud ibu Allah mengabulkan doa Raka apa? Apa Allah sudah memberikan Raka dua sosok itu?”

“Iya Raka, dan itulah tujuan ibu pagi-pagi datang membangunkanmu disini. Untuk berkemas-kemas karena sebentar lagi akan ada dua sosok itu yang datang menjemput Raka..” 

“Apa? Ibu serius? Raka akan di jemput sama malaikat pelindung Raka? Ya Allah, terima kasih, maafkan hambaMu karena sudah meragukan kebesaranMu.”
Akhirnya, aku dibantu bu Asih berkemas-kemas dan tidak lama kemudian dua sosok itu datang. Mereka melihatku dengan senyum penuh kasih sayang. Mereka menunjukkan kalau mereka tetap menyayangiku walaupun aku cacat. Mereka merangkulku dan ini pertama kalinya aku merasakan hangatnya pelukan seorang ayah dan ibu walaupun mereka bukan orangtua kandungku.
“Mulai sekarang kamu harus panggil aku Ibu, dan yang ini (sambil menunjuk suaminya) kamu harus memanggilnya ayah, kamu anak yang manis. Mulai sekarang kamu akan menjadi anak kami.” Kata Ibu itu sambil memandangku. 

Tatapannya yang tenang menunjukkan kalau dia adalah sosok ibu yang penyayang, aku sangat senang dan bersyukur sama Allah. Aku mendapatkan orangtua yang baik. Ini adalah hadiah Ramadhan terindah dalam hidupku. Ternyata selama ini Allah sedang merancang masa depanku, dan sekaranglah saatnya Allah menunjukkan itu padaku. Ya Allah… RancanganMu begitu indah dan sempurna. Terima Kasih ya Allah.

Rabu, 17 Oktober 2012

"DIA" Yang Ku Benci

Uffffttt.....
Hari yang menyebalkan. Kenapa sih harus ada hari yang seperti ini dalam hidupku. Aku benci hari ini. Benciiiii.... Beeeennnnccciiiiiiiiiiiiiiiiiii !!!!!!!!!!!!!!!!!
Dia. Lagi-lagi dia, aku benci dia, kenapa harus dia? Si dia yang sok tampan, sok cool dan sok segalanya.
Kalau saja kalian yang jadi aku, pasti akan benci dia juga, percaya deh, ukkhh sifatnya tuh nyebelin banget. Emang sih dia tuh cakep, cueknya sih aku suka, style nya OK lah, setiap ngeliat aku juga dia selalu senyum. Tapi, tetap aja aku sebel sama dia.
Dengan Pe'De nya dia lewat di depanku sambil menggandeng seseorang yang sudah pasti itu adalah pacarnya. Pengen banget aku ngelempar dia pake batu. Biar dia rasa'in rasa sakit itu seperti apa. Emang sih rasanya gak sebanding sama rasa sakit yang aku rasakan. Tapi setidaknya dia ngerasa'in sakit itu seperti apa.

Rasa cinta yang sangat dalam kini berubah jadi benci. Aku benar-benar benci dia sejak dia melakukan satu hal yang sangat fatal menurut aku (SENSOR). 
Selama ini aku berhasil cuekin dia, tapi semenjak kejadian hari ini, aku malah mikirin dia lagi. Aku gak tahu apa benciku ini adalah lambang kecemburuan atau benci karena memang benar aku membenci dia sekarang. 
Selama mengenal dia, baru kali ini aku ngeli'at dia berdua seperti itu sama cewek. Makanya aku merasa sebel banget, pengen aku tonjok mukanya yang sok tampan itu (gak tega sih sebenarnya).
Gantungan HP Hello Kitty menjadi tempat pelampiasan kekesalanku. Hampir sobek karena ku gigit dengan kencang sambil menahan amarahku.
Aku gak tahu si dia ngeliat tingkahku atau gak, tapi kayaknya dia gak lihat. (yaialah, dia kan lagi asyik sama pacarnya). uuufftttt nyebelin banget sih dia...............!!!!!!!!

Semoga ini terakhir kalinya aku liat dia dengan cewek itu. Sekali lagi aku nge'liat, jangan salahkan aku kalau batu-batu yang bertaburan di jalan itu melayang ke badannya.
Habis ngelempar, sembunyi deh, biar gak ketahuan. hahaaaa (emang enak dikerjain..)
Pasti akan aku lakuin, lihat aja...
Makanya kalau mau pacaran jangan di depanku.

Selasa, 16 Oktober 2012

Kekesalan


Cintamu yang tulus bagai merpati
Membekukan raga ini...
Walau air mata tak henti terbendung
Jarak tak pernah mau mengerti

Tahukah kamu wahai bulan
Aku sepi di sini tanpa dia
Indahmu tak mampu menandingi
Keelokan pangeranku

Angin dan rerumputan
Bisakah kalian membantuku ?
Tolong bisikkan padanya
Bahwa aku di sini setia menantinya

Wahai jarak...
Sampai kapan kau memisahkah dua cinta yang ingin bersatu ?
Aku tak kuat kalau selamanya seperti ini
Kesal....
Kecewa...
Amarah adalah bukti kekesalanku

Kita harus salahkan siapa ?
Semua diam membisu
Haruskah kita persalahkan
Cinta yang sudah mempertemukan kita ?

Tidak...

Tak ada yang salah di sini
Mungkin ini hanyalah sandiwara jarak dan waktu
yang ingin menguji seberapa besar cinta kita..

Tapi…

Kesalku tak mau pergi
Ini semua tidak adil bagiku
Biarlah aku meratap sendiri di sini
Bertemankan jam dinding yang tak bosan-bosannya menatapku

Jangan menatapku seperti itu
Karena akupun tak peduli padamu
Jika tak ingin kau ku campakkan
Berhentilah menatapku…

salam unyu-unyu ^.^

Sabtu, 13 Oktober 2012

Aku Mencintai Kamu …

Aku mencintai kamu bukan karena kamu bisa melakukan sesuatu
Aku mencintai kamu bukan karena kamu tampan
Aku mencintai kamu bukan karena kamu ada apa-apanya

Tetapi…

Aku mencintai kamu karena kamu mencintai aku
Aku mencintai kamu karena cintamu yang begitu tulus padaku
Aku mencintai kamu karena kamu menerima aku apa adanya

Sekarang…

Kamu dan Aku akan menjadi Kita
Kita akan selalu bersama
Cinta kita akan abadi

Selamanya…

I’d love Yo

Jumat, 05 Oktober 2012

I See You Again

Guys, hari ini aku seneng banget loh, ada yang tahu gak kenapa, pasti gak ada kan ?  hehe

Aku certain yah, tapi sebelumnya dah baca belum ceritaku yang judulnya “Curcol Tanpa Ending” ? kalau belum, dibaca dulu aja Guys, biar ntar gak kebingungan baca ceritaku yang ini. Okey ?!

Nah sekarang saatnya curcol, wkwkwkwkk..

Selesai kuliah jam pertama, aku berjalan menuju ruangan berikutnya untuk melanjutkan mata kuliah kedua. Aku benar-benar gak nyangka kalau akan berpapasan dengan si Cute itu lagi. Dengan melangkah seorang diri aku melewati lorong farmasi. Betapa kagetnya aku ketika tahu yang di depanku adalah si Cute dan teman-temannya. Jujur aku senang banget waktu itu karena bisa melihat dia lagi, tapi aku merasa ilfeel sekaligus malu dengan sikap teman-temannya yang tiba-tiba hebring gaje kayak gitu. 
Aku berusaha cuekin dia dan teman-temannya, tapi sikap temannya buat aku sedikit gugup dan salting. Dengan malu-malu bego aku mempercepat langkahku.

Setelah jauh beberapa centimeter dari dia, aku merasa seperti ada dorongan dari dalam yang maksa aku untuk membalikkan badan menatap dia dari belakang, aku berusaha melawan keinginan itu sambil mempercepat lagkahku, tapi semakin aku ingin berjalan cepat semakin aku susah berjalan seoalah-olah aku lupa cara jalan itu seperti apa. Setelah jarak kami sudah sekitar 2 meter spontan aku langsung membalikkan badan dan yang buat aku ingin terbang ke langit yang ke tuju adalah ternyata pada waktu yang bersamaan dia juga membalikkan badannya dan melihatku tanpa ekspresi sedikitpun. Oh my God!! Aku gak tahu apa yang dipikirkannya, tapi yang aku nangkap dari pandangan misteriusnya itu ada “sesuatu” yang nyangkut dipikirannya.

Walaupun dia membalas tatapanku dengan tanpa ekspresi sedikitpun, aku berharap akan bertemu dia lagi suatu saat nanti…
 

Gembel Ceria Template by Ipietoon Cute Blog Design