Selasa, 24 Mei 2016

Cowok Hamster




Aku lagi beresin folder di laptop yang berantakan banget saat aku nemuin dua video ini. Video yang berisi kenangan tentangmu yang sebenarnya sangat berharga, tapi malah terabaikan. 

Aku menarik nafas dalam-dalam dan menghembusnya perlahan. Aku memutar video pertama, menyaksikan jari-jari indahmu yang menari dengan sangat indah di atas senar-senar gitar 

Aku melihat kamu…
Di hatiku terlukis namamu
Wajah cantikmu, senyuman manismu,
Tlah tertanam dalam hidupku
Ingin ku ungkapkan semua, perasaan di dalam hatiku
Ini cintaku, ini sayangku, ku berikan semua untukmu
Miyubi, rasakanlah…
Ini cinta dari hatiku
Inginku bahagiakan dirimu
Sampai memutih rambutku…

Begitu lirik demi lirik dari lagu yang kau senandungkan dalam video itu. ‘Miyubi’. Kau juga memanggilku seperti itu, dan satu lagi sapaan khasmu padaku yaitu ‘Bii’. Kamu begitu polos menunjukkan semua perasaanmu padaku. 

Aku memutar video kedua. Jari-jarimu kembali menari dalam indahnya suaramu.

Aku terlambat tuk bilang sayang
Karena kau telah jauh dariku
Stelah kau tiada, dari hidupku
Sangat kubutuhkan dirimu
Maafkan Yubi, maafkan aku…
Maafkan Yubi, aku tak tahu
Aku terlalu lama tuk bilang ku sayang padamu
Maafkanlah cintaku, maafkanlah Yubi karena aku terlambat…

Demi Tuhan, rasanya saat itu hatiku ingin meledak ketika kau bernyanyi di depanku, tapi aku berusaha menahan diri dan satu-satunya cara yang aku lakukan demi menyelamatkan diri dari serangan jantung yaitu mengambil handphone, membuka kamera, mengubah settingan ke video dan merekammu saat bernyanyi. Suara indahmu sungguh membuat hatiku terhipnotis. Percayalah, cewek manapun akan merasa sangat bahagia saat cowok yang menyukainya memperlakukan ia seperti itu. 

Aku tak tahu sejak kapan tepatnya kau menyukaiku. Waktu itu aku dapat kabar dari salah satu teman kerja kita sebut saja namanya Cicak, kalau ada satu folder di komputer kerja kita yang isinya semua adalah foto-fotoku dan nama folder itu ‘Gadis kelinci’. Selain itu, teman-temanmu juga mulai aneh, mereka menyapaku dengan sebutan ‘Gadis kelinci’. Aku makin bingung, demi apa mereka memanggilku gadis kelinci? Dan kenapa nama folder itu sama dengan panggilan mereka padaku? Ya untuk hal-hal tertentu, aku tipe orang yang tidak gampang ge’er. Aku tak bisa menerka-nerka perasaan seseorang. Maka dari itu, aku bersikap pura-pura tak tahu, karena kau tak pernah mengatakannya padaku walaupun tingkahmu jelas-jelas menunjukkan perasaanmu yang sebenarnya. 

Waktu terus berjalan hingga suatu hari, aku dapat kabar lagi dari Cicak kalau kau membuat postingan tentangku di blog bahkan ada fotoku pula. Aku penasaran dan dengan bantuan si Cicak aku akhirnya menemukan blogmu dan baca isinya. Aku speechless saat itu. Aku merasa ini karma. Aku suka nulis orang yang aku suka di blog, dan sekarang ada orang lain yang nulis aku diblognya. Ini benar-benar karma. 

Iya, aku bodoh. Maaf, aku tak bisa membalas perasaanmu waktu itu. Bukan karena ada orang lain yang dekat denganku, hanya saja aku sudah berkomitmen untuk tidak ‘cinlok’. Aku tidak bisa jatuh cinta, atau pacaran dengan rekan kerjaku sendiri.

Kuakui semua yang kau lakukan untukku tulus. Kau rela hujan-hujanan demi mengantarku pulang, walau aku suka hujan dan mungkin kau tak suka hujan. Kau menulisku di blogmu lengkap dengan foto-fotoku. Aku suka setiap postinganmu tentangku di blog, walaupun kadang dengan bahasa yang tak kumengerti tapi aku bisa menangkap setiap pesan cinta yang ingin kau tuangkan.

Aku tersenyum mengingat tingkah konyol teman-temanmu ketika pura-pura menggodaku hanya untuk membuatmu cemburu, dan memang benar setiap mereka menggodaku, mulutmu juga akan komat kamit meski kadang aku tidak mengerti yang kalian bicarakan disertai jurus-jurus tinju gak jelas yang asli membuatku reflek tersenyum. 

Aku masih ingat kau pernah bilang kalau kau suka lagunya Glen Fedly yang judulnya ‘Kasih Putih’. Kau tahu, saat aku menulis ini aku sedang mendengarkan lagu kesukaanmu itu. Kau juga suka menyanyikan lagu Ashiqui. Dan sumpah, kau terdengar sangat bagus saat menyanyikan lagu itu. Ah, aku jadi ingin mendengar kau nyanyikan lagu itu lagi. 

Aku juga ingat suatu malam, saat kau ingin menyatakan perasaanmu padaku. Kau datang dengan penampilan yang berbeda, sangat beda dengan penampilan sebelum-sebelumnya. Aku tertawa dalam hati melihatmu, aku bahkan tak pernah tahu kalau ada lelaki yang rela merubah penampilannya demi aku. 

Hey, apa kabarmu sekarang? Terakhir aku dengar kabarmu dari si Cicak katanya kamu sudah punya pacar. Aku senang kok, akhirnya kamu bisa menemukan orang yang tidak menggantungkanmu seperti aku. Haha, ya walaupun aku bersikeras mengatakan bahwa aku tidak pernah menggantungkanmu tapi teman-temanmu sudah menilai aku seperti itu.

Terima kasih ya sudah pernah membuat aku menjadi satu-satunya cewek yang paling bahagia dengan segala macam perlakuan istimewa yang kau punya. Aku tak akan pernah melupakanmu, dan dua vidio ini akan aku simpan, untuk selalu ku kenang.

Aku bingung memberikan judul apa postingan ini, karena aku ingat nama blogmu ada ‘Hamster’-nya makanya aku beri saja judul tulisan ini cowok Hamster. 

Anata ga natsukashii desu, Oni-san…

Senin, 16 Mei 2016

Lelaki dengan Jiwa Bocah

Salah satu temanku dulu pernah bertanya begini, “Bi, kamu tahu tidak hal paling menyakitkan dalam pacaran” aku menjawab dengan yakin “Ketika pasangan kamu selingkuhin kamu, dan selingkuhannya itu temen kamu sendiri. Itu sakit banget.” Dan temenku itu menjawab sambil berlalu, “Bukan itu!”

Ketika ‘diselingkuhin’ bukan merupakan hal paling menyakitkan dalam pacaran, lantas apa? Memangnya ada hal lain yang lebih menyakitkan dari pada itu?

Belakangan ini baru aku sadari bahwa memang ada hal lain yang lebih menyakitkan dari pada diselingkuhin. Betapa bodohnya aku  ketika baru menyadari hal itu sekarang. 

Aku menganggap bahwa dia itu pacarku, karena dia pun berkata begitu. Tapi dia tidak pernah nembak aku atau dengan kata lain, dia tidak pernah memintaku untuk menjadi pacarnya. Tak tahu bagaimana, tiba-tiba aja kami pacaran, dan anehnya kami punya tanggal jadian. Ajaib, bukan?

Iya, aku memang menyukainya dan memang bukan sekedar rasa suka yang aku rasakan ketika pertama kali melihatnya, tapi lebih dari itu ada rasa sayang yang terselip di sana. Itu membuatku buta dan tidak peka pada keadaan. 

Ya awalnya sih aku biasa aja, aku terlalu percaya diri dan menganggap bahwa dia pun punya perasaan yang sama sperti yang aku rasakan. Namun seiring berjalannya waktu, mataku terbuka dan hatiku mulai mempertanyakan kehadirannya. 

Untuk menjawab kegalauan hatiku saat itu, aku pun memberanikan diri mempertanyakan hubungan ini padanya, dan dari jawabannya tersirat sebuah bentuk kekecewaannya padaku, karena aku malah mempertanyakan hubungan ini yang menurut dia sudah jelas bahwa aku adalah pacarnya. Namun, jawaban itu tidak membuatku merasa puas karena komunikasi kami makin tidak lancar dan aku pun mulai ragu hingga rasa ragu berubah menjadi sebuah penyesalan. 

Aku kembali berpikir menggunakan akal sehat, dan aku pun sadar bahwa kebodohan itu ada pada diriku sendiri. Seharusnya dari awal aku tahu bahwa memang dia tidak bermaksud menjadikanku pacarnya. Dia tidak pernah meminta, mengapa aku beranggapan bahwa aku ini pacarnya? Dia tidak pernah bilang kalau dia mencintaiku, mengapa aku merasa dia mencintaiku? Bahkan dia jarang sekali menghubungiku, kadang sebuah sms-ku pun bisa diabaikannya, mengapa aku masih merasa dia adalah pacarku? Haha bodoh bukan? Aku terjebak dalam perasaanku sendiri dan menganggap gombalan-gombalan itu bentuk keseriusan. 

Ini bukan tentang cinta anak SMA atau bentuk cinta kekanak-kanakan. Untuk dua orang yang benar-benar saling menyukai, saling mencintai dan menyayangi, kata ‘sayang’ atau ‘cinta’ bahkan ‘I love you’ bukanlah hal tabu untuk diungkapkan. Tiga kata itu bukan hanya milik ABG. Dan yang terpenting tiga kata sederhana itu bisa membuat seseorang dihargai kehadirannya. 

Untuk kamu, terima kasih sudah menjaga perasaanku selama ini. Ini bukan kesalahanmu. Aku yang terjebak dalam perasaanku sendiri dan menganggap bahwa kamu pun mempunyai perasaan yang sama spertiku. Kamu sudah menunjukkan ketidakseriusanmu, hanya saja aku yang kurang peka. 

Sekarang aku sudah sadari itu, aku tidak ingin memaksakan diri lagi. Sangat sakit ketika dalam sebuah hubungan hanya seseorang yang merasakan cinta, dan seseorangnya lagi hanya pura-pura mencintai demi menjaga perasaan orang yang mencintainya. 

Berkatmu akhirnya aku tahu bahwa hal paling menyakitkan dalam pacaran itu bukanlah ketika kita diselingkuhin. 

Untukmu lelaki yang sudah mencuri hatiku dengan satu senyum saja, aku senang bisa mengenalmu, aku bangga pernah duduk disampingmu dan merasa menjadi wanita paling bahagia sedunia, walau aku bukan wanita yang pernah kau kirimi kata 'I love you’.

Selasa, 10 Mei 2016

Aku (Guru) dan Mereka (Siswa)



Mbel, gue boleh curhat gak? Hari ini gue capeeekkkk banget. Mungkin kalo ada yang tanya siapa manusia paling capek di dunia, pasti gue orang pertama yang nganjungin jari tinggi-tinggi. Ya, aktivitas sekolah yang padat benar-benar menguras seluru energi gue, padahal gue udah minum tuh Fatigon Spirit sama minum Ekstra Joss juga. Tapi tetap aja gue ngerasa badan gue seperti dilindas bouldouser yang gedenya segede pulau NTT. 

Mbel, seharusnya gue bersyukur ya udah dapat kerjaan. Karena masih banyak orang di luar sana yang masih membutuhkan pekerjaan. Tapi kok gue masih aja terus mengeluh. Ya, gue sadar sih, mendidik anak jaman sekarang itu susahnya seperti nyari jarum yang jatuh dalam tumpukan jerami. Kalau dalam matematika, susahnya tak berhingga. 

Duduk dengan pandangan kosong, kadang-kadang sambil nguap meski masih pagi, bercerita dengan teman, suka asik sendiri, keluar masuk kelas aja sesuka hati, di kasih tugas pura-pura ngerjain padahal sebenarnya lagi menggambar di bagian belakang buku, ngukir nama di buku, kadang pura-pura mendengar penjelasan guru padahal lagi hp’an atau lagi nunggu balasan sms/bbm dari do’i atau siapalah, minta ijin ke toilet padahal tujuan ke kantin, ke sekolah bawa selembar buku, entah buku apa kadang gak sesuai sama jadwal pelajaran hari itu bahkan ada yang gak tau jadwal pelajaran hari itu apa, kalau di kasih tugas yang ngerjain satu orang, sisanya ‘copy-paste’ kalau ulangan gak bisa diam, mulut komat kamit kayak lagi baca mantra (mungkin lagi doain supaya gurunya di depan pingsan dan mereka bisa buka catatan), sibuk ngelirik sana-sini kalau kedapatan alibinya minjem ‘tip-x’. Setiap di kasih soal yang sedikit berbeda dari contoh soal wajah udah kayak gorilla yang sebulan gak makan, atau wajah yang seperti minta roti di kasih ular. Kalau di kasih PR gak ngerjain, alasannya lupa atau gak datang pas dikasih PR, atau buku PR nya hilang atau juga lupa tulis soal. 

Bagaimana reaksi lu jika dikasih kesempatan untuk mendidik 10 aja, anak yang seperti itu dalam sebulan? Yakin setelah sebulan itu otak lu masih sehat? Yakin dalam sebulan itu lu masih baik-baik saja dan minta perpanjang dua bulan, tiga bulan, atau lebih dari setahun. Yakin? Mungkin kalau ada yang serius pengen belajar, hanya 1 atau 2 orang dari 10 anak. Tapi terkadang mereka juga gak tahan sama godaan dan cenderung terpengaruh dengan teman yang kelakuannya seperti di atas. 

Mbel, gue ngerasa seperti orang yang sangat-sangat bodoh ketika berhadapan dengan mereka. Segala upaya yang gue lakuin gak membawa dampak apapun terhadap mereka. Oke, hari ini mereka dengar, atau ketika ditegur mereka jadi anak yang manis tapi itu gak bertahan lama, beberapa menit kemudian mereka kembali dengan kebiasaan buruk mereka lagi. Pernah waktu gue lagi ngajar, salah satu siswa malah asik nonton video di belakang. Dia pintar, hpnya dialasin buku dan bukunya ditegakin di atas meja jadi ketika dilihat, dia seperti lagi asik membaca buku padahal dibalik buku, dia sedang menonton video. Menggunakan kekerasan juga sama saja, hanya sakit sesaat ketika di pukul dan minta maaf, setelah itu besoknya bakal diulangin lagi perbuatan itu, seperti gak ada kapok-kapoknya. 

Gue kembali teringat kata-kata Prof. Ginting untuk jangan menyerah mendidik anak-anak yang seperti itu. Sampai sekarang, gue sepertinya belum berhasil menjadi seorang guru. Anak-anaknya masih saja nakal, dan susah diatur. Contohnya, hari ini dikasih tahu kalo turunan 3x itu sama dengan 3. Udah di kasih rumus turunan juga, pertemuan berikutnya coba tanya turunan 3x berapa? Mungkin gue akan loncat-loncat kegirangan kalau mereka tau jawabannya. Atau cara mengoperasikan bilangan bulat dan pecahan, misalnya 1+1/2 sudah dikasih tau jawabannya sama dengan 3/2 tapi masih saja ada yang jawab 2/2 atau 1 padahal sudah dikasih tau cara kerjanya juga. Termasuk cara menjumlahkan ½ + 1/3 itu sama dengan 5/6 tapi masih saja ada yang jawab 2/5. Itu materi-materi dasar yang seharusnya sudah kuasai oleh anak yang sekarang duduk dibangku SMA, tapi ketika ditanya berulang-ulang juga masih memasang wajah bingung. 

Ah, mengingat itu gue jadi makin capek, mbel. Gue capek menjadi guru yang gak bisa ngerubah anak-anak itu menjadi anak yang manis, yang pintar, yang bisa cepat menguasai atau mengingat setiap materi yang di dapat. 

Mbel, dibalik tugas yang mulia, ternyata guru memikul tanggung jawab yang besar ya. Dan ternyata ngajar itu tidak sekedar masuk kelas, dan ceramah panjang lebar tapi lebih dari itu harus bisa membuat mereka yang tadinya tidak tau menjadi tau. Walaupun gue merasa berat jalaninnya, tapi gue gak boleh merasa itu sebuah beban. Iya, gue mengeluh. Gue merasa gue orang paling capek sejagat, tapi dibalik itu semua gue gak pengen menyerah. Mungkin sempat terbesit untuk ‘nyerah aja deh’ tapi begitu melihat gelar yang terpampang manis di belakang nama, gue akhirnya sadar, gak gampang dapetin gelar itu. Satu hal lagi yang gue sadari, gurulah yang menciptakan orang-orang hebat di dunia ini. Bangga menjadi guru, dan bangga menjadi pendidik putra-putri Indonesia.
 

Gembel Ceria Template by Ipietoon Cute Blog Design