Senin, 25 Maret 2013

About Ikuta Toma

Guy's udah kenal belum sama artis jepang yang bernama Ikuta Toma. 
Yang udah nonton Hanazakari no Kimitachi e pasti kenal dong! Itu salah satu serial drama yang ia bintangi.

Ikuta Koma lahir di Hokkaido, 7 Oktober 1984. 
Cowok cakep yang berbintang Libra ini biasa di panggil Toma atau Tomasu. 
                                                                                                    
Gimana guy's, udah liat fotonya? Benerkan dia cakep?
Bener dong!!!

Nah, yang foto bareng dia itu namanya Jam-Chan, anjing kesayangan do'i. 
Tipe-tipe cowok penyayang ya, sama binatang aja di sayang... ckckck

Beberapa fakta tentang Ikuta Toma
  1. Kalo denger musik itu harus dengan volume yang besar.
  2. Pelajaran yang paling tidak disukai adalah Matematika.
  3. Pelajaran favoritnya adalah Bahasa Inggris dan Ilmu Sosial.
  4. Kalo main sepak bola sukanya jadi pemain tengah.
  5. Lulusan kelas Seni dari SMA Horikoshi.
  6. Suka bersahabat, dan mempunyai sahabat-sahabat setia yaitu Tomohisa Yamashita, Jin Akanishi, Yuu Shirota, Shun Oguri.
Cowok yang punya warna favorit putih, hitam ini tetap terlihat cakep walau dalam ekspresi apapun.
Gak percaya? Lihat nih!!!!
Sumpah! Enggak pake senyum aja cakepnya udah pake banget, apalagi kalau dihiasi dengan senyum. Pasti Naudzubilla banget deh cakepnya..

Sekarang kita intip yuk, foto-foto aneh bin kocak do'i.. hihihihih
 

Kocak juga ya si Tomasu.. ahahaha

Sekian guy's promosi tentang my idol..
Arigatooo.. :)

Jumat, 22 Maret 2013

Super Boy

Tanpa kamu sadari, ternyata cowok itu bisa bertingkah layaknya seorang superhero yang biasa kita lihat di televisi, tanpa harus mengeluarkan kekuatan super atau menggunakan kostum superhero.

Gak percaya? Ini buktinya!

Kamu punya cowok yang sifatnya suka tampil classy, suka warna hitam dan punya hobi "meng-upgrade" mobil/motornya? Mungkin dia adalah si Batman.

Kamu bete karena cowokmu yang super genius itu hobi tepar pesona? Tenang, anggap aja dia si ganteng Tony Stark alias Iron Man yang sebenarnya suka melindungi.

Kamu punya cowok yang jago olahraga dan menjaga kesehatan tubuhnya? Wah bisa jadi dia mirip jagoan lokal kita, si Gatotkaca.

Selain sayang sama keluarga, dia juga selalu punya insiatif untuk menolong orang-orang di sekitarnya. Sama dong kayak Mr. Incredible!

Cowokmu selalu ngajak hangout di tempat yang gak ngebosenin atau bahkan sedikit extrim? Wooww.. sama dong kayak Spiderman yang mengajak Mary Jane pacaran di atas jaring laba-laba di antara gedung bertingkat. Gokil!

Biarpun sehari-hari suka cuek, di hari yang istimewa dia gak lupa kasih surprice ke kamu. Persis seperti Tuxedo Bertopeng yang selalu memberi bunga mawar merah kepada Sailormoon. So sweet!

Sifat Wolverine yang pemarah mungkin sama dengan sifat cowokmu. Tapi marahnya pasti karena dia sayang atau kawatir sama kamu.

Kamu punya cowok yang masih hobi main game bela diri, tapi kata-katanya selalu bijaksana. Wah itu mirip sama  Master Yoda dari Star Wars yang suka memberi nasihat yang bermanfaat.

Dibalik kacamata tebal dan sifat kutu bukunya, ternyata pacarmu adalah seorang pemberani yang selalu melindungi kamu, sama seperti Clark Kent. Si Superman!

Rabu, 20 Maret 2013

Setia, Dilema dan Sesat

Pandangan setiap orang tentang cinta berbeda-beda. Ada yang bilang cinta itu aneh. Tiba-tiba datang dan tiba-tiba pergi begitu saja tanpa penjelasan yang pasti.
Ada juga yang menganggap bahwa cinta bisa menyembuhkan orang sakit, menghibur orang yang susah, bahkan cinta bisa membuat seseorang bertahan hidup.
Yang lain mengatakan bahwa cinta itu, ketika melihat orang yang disayangi bahagia, walaupun tak bisa memiliki orang yang disayang tersebut. Yang lebih dikenal dengan kalimat, cinta tak harus dimiliki.

Semua itu benar adanya dan itulah uniknya cinta. Selalu tak pernah ada yang berhasil menebak apa cinta yang sebenarnya.

Menurut aku, cinta itu ibarat sebuah bisikkan yang akan menghampiri kita.
Seiring berjalannya waktu, cinta mulai menghampiri kita untuk membisikkan sesuatu yang indah. Sangat indah, hingga kita berusaha untuk mendengarnya sekali lagi, lagi dan lagi...

Ibarat bisikkan, dalam cinta bisikkan pertama adalah Setia. Bisikkan kedua adalah Dilema dan bisikkan ketiga adalah Sesat.

Terkadang bisikkan pertama akan Setia menunggu sampai kita mendengarnya. Namun tanpa peduli kita abaikan begitu saja, karena berharap bisikkan kedua akan lebih indah.
Saat bisikkan kedua, kita mulai Dilema, karena masih ingin mendengarkan bisikkan ketiga yang mungkin lebih indah.
Maka saat mendengar bisikkan ketiga itulah kita akan tersesat. Karena bisikkan ketiga itu tak memberikan apa-apa. Tak berarti apa-apa, dan tak pernah menjanjikan apa-apa.
Jika kita terus berjalan dengan harapan bisikkan-bisikkan selanjutnya lebih indah, maka kita akan semakin tersesat.
Dalam kesesatan itu, kita akan tersadar, kalau sesuatu yang kita harapkan, Sesuatu yang kita inginkan sudah terlewati. Jauh, di belakang kita.
Sudikah waktu untuk mengantarmu kembali?
Tidak! Waktu tak akan membuang-buang energi untuk melayani orang yang tak pernah menghargainya.
Yang indah itu hanya tercipta untuk orang yang tak pernah tawar menawar.
Yang indah itu hanya pantas dimiliki oleh orang yang membuka hatinya dengan tulus menerima bisikkan itu. Bukan untuk orang yang tak menghargai arti dari sebuah bisikkan.

Oleh karena itu, pasanglah telingamu, buka hati dan dengarkan bisikkan itu dengan perasaan yang tulus tanpa mengharap ada bisikkan lain yang lebih baik. Maka, sesuatu yang ajaib yang tak pernah kita bayangkan akan terdengar dengan sangat jelas.
Resapi setiap untaian kata-kata indah itu. Siapkan hatimu, penuhi dengan aroma bunga Melati dan bunga Lili. Hiaslah dengan sangat istimewa untuk tempat pelabuhan bisikkan itu.

Dengan demikian, bisikkan yang bernama Setia itu tak akan pernah beranjak, karena ia telah menemukan tempat pelabuhan yang sangat istimewa. Yang dirawat oleh seorang yang bernama Abadi, selalu dilayani oleh dua orang saudara yang bernama Kasih dan Sayang. Dijaga ketat oleh seorang bodyguard yang bernama Damai. Dibangun dengan pondasi yang sangat kokoh, yang berdiri teguh atas dasar Cinta dan tak akan pernah goyah walau sehebat apapun badai dan topan melandanya.

Selasa, 19 Maret 2013

Karakteristik Temperamen Berdasarkan Golongan Darah

Karakteristik temperamen golongan darah O
  • Gairah hidupnya sangat tinggi.
  • Suka mengatakan hal-hal yang romatis, terlalu memuji.
  • Memiliki keinginan yang kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya.
  • Ekspresi dan pola pikirnya  diungkapkan dengan tidak berbelit-belit.
  • Memiliki rasa percaya diri dan ekspresi diri yang kuat.
  • Memilih teman dengan dilandasi oleh adanya hubungan kekuasaan yang kuat.
  • Mudah tersentuh ataupun tersinggung, tetapi hal itu tidak memiliki efek yang berlangsung lama.
Karakteristik temperamen golongan darah A
  • Memiliki keinginan yang kuat untuk membantu, baik itu untuk sesuatu hal ataupun untuk orang lain.
  • Sensitif terhadap perubahan lingkungan sekitar, juga terhadap orang lain.
  • Dapat mengontrol emosi dan keinginan, mempertimbangkan baik-baik agar tidak terjadi pertentangan.
  • Menghargai aturan atau metode.
  • Melangkah setahap demi setahap dengan penuh kehati-hatian.
  • Perfeksionis, peduli akan masa depan.
Karakteristik temperamen golongan darah B
  • Senantiasa ingin melakukan apa yang disukai, tidak suka dibatasi.
  • Berpikir dengan cara yang fleksibel, kaya akan ide, pemikirannya partikal.
  • Mudah membuka hatinya untuk orang lain.
  • Optimis terhadap masa depan.
  • Dalam hal apapun tidak terlalu ingin membuat perbedaan.
  • Kurang suka terhadap rasa simpati yang berlebihan.
Karakteristik temperamen golongan darah AB
  • Memiliki pemikiran rasional, tetapi kadang pada sisi dimana dia tertarik, ia cenderung bersifat seperti di dunia dongeng.
  • Memiliki dua sifat yang menonjol. Yaitu sisi cool yang stabil dan juga sisi caprice (berubah tiba-tiba) yang tidak stabil.
  • Bersikap lembut dan baik hati terhadap orang lain, pandai membuat keputusan terhadap suatu situasi, tidak suka sikap yang cenderung menyanjung dalam suatu hubungan.
  • Membenci kemunafikan, senang melayani.
  • Keinginannya sederhana.
  • Pemikirannya adil dengan bermacam-macam pertimbangan.

Jumat, 01 Maret 2013

Dermaga Baru

Aku duduk sambil memangku sebuah tas, memperhatikan orang-orang yang lalu-lalang seperti setrikaan. Dulu aku sering jogging ke tempat ini setiap minggu subuh, kira-kira pukul 05:00. Bersama teman-teman kami menyusuri jalan yang lumayan jauh dari rumahku sambil berlarian kecil-kecil diiringi canda tawa. Teman-temanku punya wujud dengan sifat masing-masing yang aneh. Ada si kecil Adi yang biasa di panggil Abil alias Adi Billy. Ada juga si hitam manis Mike yang punya nama samaran Jipeng. Si playboy Lius yang terkenal dengan nama Chiko. Ada lagi si ceking Obet yang namanya diplesetankan oleh teman-temannya menjadi Kombet. Ada juga Roffi, tetanggaku yang selalu mengantar aku ke sekolah, yang sudah ku anggap sebagai Kakak. Ada Melfi alias Figo, cowok tinggi yang memiliki pita suara bagus.  Satu lagi, Jefry yang sering memanggilku dengan sebutan “kuok” dan aku pun memanggilnya dengan sebutan “sincan” karena suaranya sedikit mirip sincan (menurut aku). Dan masih banyak cowok-cowok tampan lain yang tak bisa ku sebutkan namanya satu per satu. Bukan hanya cowok-cowok saja, aku juga punya teman-teman cewek yang jadi teman setiaku waktu Jogging. Ada Dewi my best friend sekaligus sista terbaik. Ada juga kak Dorkas dan Serli dua orang saudara yang sering temani aku pulang sekolah sekaligus tetanggaku. Si cerewet Kiki yang sebenarnya lebih pantas jadi adik, tapi untuk kali ini dia masuk dalam daftar temanku karena dia juga pernah temani aku jogging. Terakhir si tomboy Mely. Mungkin baginya, aku ibarat baigon-tiga roda. Dia kalau jogging selalu bawa pacarnya. Alhasil aku yang berperan jadi penjaga nyamuk. 

Aku tersenyum mengingat masa bersama teman-temanku itu. Mereka yang sudah memberi warna di hidupku. Mereka yang telah membuat aku berarti. Mereka yang sangat aku sayangi. Sebentar lagi aku akan tinggalkan mereka. Nama mereka akan selalu ada di hatiku walaupun raga mereka tak ku lihat lagi. Mereka tetap teman-teman terbaik yang pernah mengisi hari-hariku. Walaupun terkadang mereka sedikit nyebelin, tapi mereka ngangenin. Aku pasti rindu saat-saat itu. 

“Ei, ngelamun aja,” Suara kakak mengagetkan aku dari lamunan indah. Entah sudah berapa lama dia berdiri di hadapanku. Sungguh ajaib karena aku sama sekali tak menyadari kehadirannya. Tidurkah aku barusan? 

“Eh, hehe. Kak Fery mana?” tanyaku sambil menggaruk kepala yang sebenarnya tidak gatal. 

“Itu di sana, ayo kesana ada temanmu juga yang nanti satu kapal sama kalian.” Kata kakak sambil meraih tas yang dipangkuanku. 

Aku tak tanya lagi siapa orang yang dimaksud kakak, karena dari sini aku sudah lihat sosok yang tidak asing lagi bagiku itu. Namanya Yudi, tapi sering dipanggil Smith. 

“Kamu mau kemana?” tanyaku ketika tiba di samping Smith.

 “Jakarta,” jawabnya, singkat. 

Itulah dia, orangnya sedikit cuek. Aku jadi tak tetarik ngobrol sama dia. Aku memilih diam memandangi orang-orang yang masih sibuk kesana-kemari. Barang-barang berserahkan kemana-mana. Saat-saat seperti ini butuh ekstrak hati-hati yang tinggi, kalau lengah dan tidak memperhatikan barang-barang bawaan, bisa jadi barang milik pribadi akan dibawa orang. Dalam keadaan seperti ini pencurian dan barang tertukar sama barang orang lain sulit dibedakan. Jadi lebih baik menjaga barang pribadi untuk menghindari hal-hal tidak menyenangkan. 

Lama juga kami menunggu kapal yang akan membawa aku ke tanah rantauan. Bagian bumi yang belum pernah ku pijaki selain lihat di Televisi. Aku hanya berharap kota itu mau menerima aku sebagai sahabatnya ketika tiba di sana nanti. Detik-detik kepergian itu mulai terasa. Aku berusaha menahan semua yang tertahan di hatiku sedari tadi. Aku sepertinya enggan untuk meninggalkan kota yang telah membesarkanku ini. Aku tak berani menatap mereka. Mereka yang telah membesarkanku sampai aku seperti sekarang ini. Mereka yang mendidikku menjadi anak yang baik. Mereka yang dengan jerih payah menerjang panas terik mencari uang untuk menghidupi serta membiayai sekolah dan bentar lagi akan membiayai kuliahku juga. Mereka yang ku panggil Kakak. Terlintas dibenakku wajah wanita yang selama ini aku kagumi. Beliau seorang pemberani, pantang menyerah, pekerja keras, tak pernah mengeluh walau hujan badai, panas terik matahari membakar kulitnya. Perjuangannya untuk mencari nafkah yang semata-mata hanya untuk kebahagiaan aku nantinya. Satu sosok yang tidak ada sosok manapun di dunia ini yang bisa menandingi ketulusan dan pengorbanannya. Sakit penyakit yang datang silih berganti tak juga menggetarkan beliau untuk menyerah pada hidup. Kokokan ayam jantan dan kicauan burung serta sinar sang surya selalu membangkitkan semangatnya. Tak terasa air mata telah membanjiri pipiku. Beliau tak bisa mengantar kepergianku ke tana rantauan, namun aku yakin doa tulus seorang ibu selalu menyertai anaknya. Diam-diam aku bersyukur sama Tuhan, telah memberikan sosok yang begitu sempurna dalam hidupku. Sosok indah yang ku panggil “Mama” Beliau inspirasi dan sumber semangatku. 

Toooommm….. Tooommmm…. Ttooommmm…. Suara stom kapal Au mengagetkan aku dari lamunanku. Aku mengusap air mata dan meraih koper serta tas kemudian menghampiri Fery dan Ningsi (saudara perempuanku yang sama-sama akan kuliah bersama aku dan Fery di Yogyakarta) serta Yudi alias Smith yang sudah berbaris dekat pintu masuk menuju ruang tunggu. Kami harus bersabar beberapa menit menunggu penumpang kapal turun semua. Setelah itu baru kami diperbolehkan untuk naik ke atas. 

Saat yang kutakutkan kini tiba. Aku harus berpisah dengan mereka semua, orang-orang yang aku sayangi, deru ombak di saat menyambut sang mentari pagi akan selalu aku rindukan. Semua yang ada di sini tak akan pernah aku lupakan. Saudara-saudaraku hanya bisa melihat aku dari bawah sana. Sebentar lagi aku akan pergi. Semua terasa sesak di dada. Tangis tak dapatku tahan lagi. Aku beranjak keluar dan berdiri di bagian dek kapal untuk bisa melihat mereka lebih dekat. Saat aku sampai di luar, betapa kagetnya aku karena di sana ada Smith yang lagi menatap sang kekasih hatinya yang jauh di bawa sana, tatapannya kosong, hatinya mungkin berantakan seperti yang aku rasakan sekarang. Perpisahan memang adalah hal yang paling menyakitkan apalagi yang kita tinggalkan itu adalah orang-orang yang sangat berarti dalam hidup kita. Akupun berdiri di sampingnya memandang orang-orang yang sangat berharga di bawa sana, mereka semua menatapku seakan mereka juga enggan melepas kepergianku. Tangiskupun menjadi. Kapal mulai beranjak, aku tak kuasa menahan kesedihanku hingga aku tersungkur, sekaligus menyembunyikan diri dari pandangan mereka. Kalau berlama-lama memandang mereka tentu aku akan semakin sakit. Aku duduk bersandar di bagian dek kapal sambil mengusap air mataku. Tak peduli dengan pandangan orang-orang yang melihatku. Kualihkan pandanganku kepada sosok yang disampingku. Rupanya dia masih menangis juga. Diam-diam aku memperhatikannya, bertahun-tahun aku ingin sekali melihat cowok menangis secara natural (maksudnya menangis tanpa dibuat-buat kayak di film-film itu). Dan baru kali ini aku melihatnya. Seorang yang aku sangka orang yang super cuek dan tidak gampang meneteskan air mata, ternyata bisa mengeluarkan air mata juga, itulah cinta, orang setegar apapun tapi kalau sudah terjebak dalam cinta, air mata akan menjadi sahabat setianya. Satu hal yang aku petik dari apa yang kulihat barusan, bahwa sebenarnya seorang cowok tidak pantas mengeluarkan air mata, namun ternyata Cinta mengharuskan. 

“Perpisahan butuh air mata,  karena Cinta dan air mata itu sepaket.” Oleh karena itu, jangan malu untuk mengeluarkan air mata untuk orang yang kalian cintai, karena dalam perpisahan air mata adalah lambang ketulusan.
 

Gembel Ceria Template by Ipietoon Cute Blog Design