Pandangan setiap orang tentang cinta berbeda-beda. Ada yang bilang cinta itu aneh. Tiba-tiba datang dan tiba-tiba pergi begitu saja tanpa penjelasan yang pasti.
Ada juga yang menganggap bahwa cinta bisa menyembuhkan orang sakit, menghibur orang yang susah, bahkan cinta bisa membuat seseorang bertahan hidup.
Yang lain mengatakan bahwa cinta itu, ketika melihat orang yang disayangi bahagia, walaupun tak bisa memiliki orang yang disayang tersebut. Yang lebih dikenal dengan kalimat, cinta tak harus dimiliki.
Semua itu benar adanya dan itulah uniknya cinta. Selalu tak pernah ada yang berhasil menebak apa cinta yang sebenarnya.
Menurut aku, cinta itu ibarat sebuah bisikkan yang akan menghampiri kita.
Seiring berjalannya waktu, cinta mulai menghampiri kita untuk membisikkan sesuatu yang indah. Sangat indah, hingga kita berusaha untuk mendengarnya sekali lagi, lagi dan lagi...
Ibarat bisikkan, dalam cinta bisikkan pertama adalah Setia. Bisikkan kedua adalah Dilema dan bisikkan ketiga adalah Sesat.
Terkadang bisikkan pertama akan Setia menunggu sampai kita mendengarnya. Namun tanpa peduli kita abaikan begitu saja, karena berharap bisikkan kedua akan lebih indah.
Saat bisikkan kedua, kita mulai Dilema, karena masih ingin mendengarkan bisikkan ketiga yang mungkin lebih indah.
Maka saat mendengar bisikkan ketiga itulah kita akan tersesat. Karena bisikkan ketiga itu tak memberikan apa-apa. Tak berarti apa-apa, dan tak pernah menjanjikan apa-apa.
Jika kita terus berjalan dengan harapan bisikkan-bisikkan selanjutnya lebih indah, maka kita akan semakin tersesat.
Dalam kesesatan itu, kita akan tersadar, kalau sesuatu yang kita harapkan, Sesuatu yang kita inginkan sudah terlewati. Jauh, di belakang kita.
Sudikah waktu untuk mengantarmu kembali?
Tidak! Waktu tak akan membuang-buang energi untuk melayani orang yang tak pernah menghargainya.
Yang indah itu hanya tercipta untuk orang yang tak pernah tawar menawar.
Yang indah itu hanya pantas dimiliki oleh orang yang membuka hatinya dengan tulus menerima bisikkan itu. Bukan untuk orang yang tak menghargai arti dari sebuah bisikkan.
Oleh karena itu, pasanglah telingamu, buka hati dan dengarkan bisikkan itu dengan perasaan yang tulus tanpa mengharap ada bisikkan lain yang lebih baik. Maka, sesuatu yang ajaib yang tak pernah kita bayangkan akan terdengar dengan sangat jelas.
Resapi setiap untaian kata-kata indah itu. Siapkan hatimu, penuhi dengan aroma bunga Melati dan bunga Lili. Hiaslah dengan sangat istimewa untuk tempat pelabuhan bisikkan itu.
Dengan demikian, bisikkan yang bernama Setia itu tak akan pernah beranjak, karena ia telah menemukan tempat pelabuhan yang sangat istimewa. Yang dirawat oleh seorang yang bernama Abadi, selalu dilayani oleh dua orang saudara yang bernama Kasih dan Sayang. Dijaga ketat oleh seorang bodyguard yang bernama Damai. Dibangun dengan pondasi yang sangat kokoh, yang berdiri teguh atas dasar Cinta dan tak akan pernah goyah walau sehebat apapun badai dan topan melandanya.
0 komentar:
Posting Komentar