'Karena kamu gak ada tampang-tampang jomblonya' Nah lo, gue dikasih pernyataan seperti itu sama seorang temen yang baru gue kenal, sebut saja namanya Kodok.
Kodok ini adalah seorang mahasiswa yang tingkatnya satu tahun dibawah gue. Ya, gue dikenalin sama brondong lagi.
Ceritanya berawal dari si Kodok nge-add facebook gue dan mengirim inbox yang isinya ingin berteman sama gue. Sebagai manusia yang berperi kemanusian dan berperi keadilan, gue menerima permintaan pertemanannya, tapi gue gak balas inboxnya. Dua hari kemudian, nama yang sama nginvite gue di bbm. Gue gak mau acc karena gue takut orang itu salah masuk kamar. Beberapa jam setelah dia nginvite, dan gue gak acc, dia inbox gue lagi di facebook yang isinya minta tolong agar gue acc pinnya, ya dia pake kata 'tolong' yang kesannya sopan tapi agak nyelekit di jantung. Mengingat gue orang yang berperi kemanusiaan, gue acc lagi. Dan jadilah dia nge-PING!!! gue 3 kali, itulah awal mula perkenalan gue dan si Kodok.
Kodok ini orangnya asyik, seru juga dan sedikit lebih cerewet dari gue. Dihari pertama gue ketemu dia aja, dia sudah berhasil bikin gue kikuk. Jelas aja gue kikuk, masa waktu kenalan dia nyebut namanya pake nama gue. Ya, itu sih bikin satu kesan tersendiri buat gue.
Sampe sekarang Kodok masih merahasiakan nama temen yang kenalin gue ke dia, yang jelas katanya dia itu salah satu temen gue dan sering bareng gue juga. Katanya, dia lihat foto gue di hp temen gue itu dan dia tertarik berteman sama gue. Yang bikin gue tertarik berteman sama dia karena dia juga pencinta anime. Ya, dan hampir tiga jam obrolan kami hanya seputar anime, sampai gue nyerah karena hampir semua anime yang dia ceritakan hanya beberapa yang gue tahu. Sebelum mengakhiri pembicaraan kami di caffe itu, dia berjanji bakal pinjemin gue komik yang judulnya YOTSUBATO, salah satu komik jadul yang pengen gue baca tapi setiap nyari di toko buku selalu kehabisan.
Gue pulang dengan perasaan biasa saja. Di perjalanan pulang si Kodok mampir disebuah indomaret, tempat gue dan seseorang yang kusayang terakhir mampir. Waktu itu gue membelikan dia minum karena perutnya agak bermasalah gara-gara nasi goreng wirosableng yang tingkat kepedesannya level 6. Si Kodok ngajakin gue masuk tapi gue tiba-tiba gak mood, gue memilih berdiam diri di atas motor.
Semenjak meninggalkan indomaret itu, gue jadi lebih banyak diam. Pikiran gue kemana-mana, sampai-sampai gue gak dengerin apa yang dicritain si Kodok. Perlu lo ketahui bahwa Kodok ini orangnya aktif berbicara, bahkan di atas motorpun dia gak bakalan diam. Ah tingkahnya mengingatkan gue sama si Terong yang bisa bagi konsentrasi kalo di atas motor.
Sampai di depan kos, dia menahan gue dengan pertanyaan yang sama. Pertanyaan yang sudah dua kali dia tanyakan di caffe tadi, yaitu 'Beneran kamu gak dimarahin pacar kalo jalan sama aku?' dan gue jawab dengan jawaban yang sama, bahwa gue gak punya pacar. Trus gue tanya lagi, kenapa dia menanyakan pertanyaan yang sama berkali-kali. Dan jawabannya bikin gue sedikit kaget plus mules, "ya abis tampang kamu gak ada tampang-tampang jomblonya'.
What? Apa gue gak salah denger? Gue kikuk lagi. Gue hanya menanggapi dengan senyum sembari berjalan membuka gerbang kos.
Sepeninggal Kodok, pikiran gue kembali ke semula. Gue mikirin dia lagi. Hari ini hari rabu, jadwal gue biasanya kencan sama dia. hmm, Ternyata cuma kesenangan sesaat yang gue rasaian bersama si Kodok.
Belum nyampe lima menit Kodok meninggalkan kosan gue, WA-nya sudah masuk. Gue yakin, si Kodok berkendaraan sambil hp-an. Haha dasar Kodok, bener-bener gak peduli tentang aturan.
Kodok, maaf ya, ternyata gue belum bisa lupain dia...
0 komentar:
Posting Komentar