Gue paling benci
sama cowok lebay yang kalo jalan suka tebar pesona dengan cara: pertama,
ngelirik sana-sini sambil menebar senyum menggoda dan berasa semua mata sedang
menatapnya penuh kagum. Kedua, suka pake baju ala boyband korea, misalnya
celana jeans warna pink trus atasannya warna putih, ato atasan warna biru,
celananya pink. Ketiga, suka memamerkan barang-barangnya baik motor, mobil, hp,
sepatu, dan apapun itu, karna gue paling benci yang namanya pamer. Gue juga gak
suka cowok yang romantisnya kelewatan, cenderung melankolis alias cowok alay.
Yudha, begitu nama
cowok yang sekarang jadi buronan hati gue. Sebenarnya gue kagum banget sama dia
bahkan dia satu-satunya cowok yang gue idolakan. Dia udah resmi jadi idola gue
waktu pertama kali menginjakkan kaki di kantin ini. Tapi sayangnya, walaupun
namanya ada dalam daftar buronan hati gue, sejujurnya bukan dia orang yang gue
cintai. Gue gak tahu apakah cinta dan suka itu beda, yang gue tahu bahwa setiap
kali ngeliat Vicky, bawaanya pengen berantem terus sama dia, sehari saja gue
gak berantem sama dia, gue merasa ada yang kurang sama hati gue, sehingga mungkin
bagi Vicky, dia adalah cowok yang paling gue benci sejagat. Ternyata emang
benar status yang gue baca di facebook waktu pertama kali bikin facebook,
orang-orang selalu bikin status kayak gini “benci itu tanda cinta” ato seperti
ini “semakin kau membenciku, semakin aku yakin betapa kau sangat mencintaiku,” gue
gak tahu siapa yang pertama kali mencetuskan kalimat “benci jadi cinta” atau
“benci tanda cinta” atau sejenisnya, namun kalimat itu selalu muncul di setiap
status fb teman-teman gue. Sempat terfikir sih untuk buat status kayak gitu
juga, tapi setelah dipikir-pikir, gue merasa seperti orang idiot saja, ngapain
juga gue buat status yang gue sendiri gak tahu kebenarannya.
Gue berusaha
berantem terus sama dia bukan karena gak ada maksud, gue punya maksud di balik
tingka pura-pura marah gue sama dia tiap hari. Gue sebenarnya pengen dengar
suara dia, itu yang paling penting dan yang kedua, gue pengen terus
berinteraksi dengan dia. Kalau seandainya gue baik sama dia, pasti nasibnya
sama kayak Yudha, yang hanya bisa gue tatap dari jauh, dan gak sekalipun bisa
ngobrol sama dia. ya, gue sendiri bingung sama hati ini, hati gue merasa
baik-baik saja setiap kali ngeliat Yudha, gak ada dorongan apapun untuk
berinteraksi dengan dia. tapi kalo udah ngeliat Vicky, gue gak akan bisa nahan
diri, apalagi kalau gak sampe dengar suaranya, gue bisa-bisa sakit otak, hati
gue seperti ingin meledak saja, jadi untuk bisa berinteraksi terus menerus
dengan dia, gue harus bisa bikin kekacauan sama dia setiap hari, kalau bisa
setiap jam. Sekali gue ribut sama dia, maka hati gue terasa sedang terbang ke langit
tuju dan bersukarian bersama para malaikat dan bidadari, ia dengan penuh
percaya diri mengumumkan bahwa dia satu-satunya ciptaan Tuhan yang paling
bahagia hari ini. itulah tingkah hati gue dan gue sangat nyaman melakukan itu.
rasa nyaman yang memuaskan, bukan rasa nyaman sesaat yang sebenarnya tak
memiliki arti dalam hati.
Vicky tahu gue
sangat mengidolakan Yudha, makanya setiap kali gue usilin ato jahilin ato
berantem sama dia gara-gara masalah yang gue buat sendiri pasti dia selalu
godain gue sama Yudha, dia akan selalu teriakkan nama Yudha untuk mengejekku.
Ya, gue senang, bukan karena dia nyebut nama Yudha, tapi karena dia bakalan
tersenyum dan dengan nakal dia teriakkan nama Yudha itu berkali-kali dan gue
bakalan pura-pura marah, itu yang buat dia akan meneriakkan nama itu berkali-kali
sampe gue meneror dia untuk memohon supaya tidak mengucapkan nama itu. Adegan
ini yang paling gue suka, sadar atau tidak, setiap kali dia tersenyum sambil
godain gue sama Yudha, dia udah namba satu rasa cinta di hati gue. Dia gak
pernah sadar, bahwa tingkah dia yang seperti itulah yang buat gue makin
mencintai dia. Ya, sekarang gue akuin kalau gue tidak sekedar menyukainya, tapi
juga mencintai dan menyayangi Vicky. Dia benar-benar menguasai hati gue saat
ini.
Seandainya gue
punya keberanian yang cukup, gue pengen teriakkan kalau cinta gue limited edition, kalau gue bener-bener
jatuh cinta sama lo, Vic…
Salam unyu-unyu ^.^