Minggu, 27 Januari 2019

Pada Akhirnya Dia Hanya Sebatas Masa Lalu


http://marichappychan.blogspot.com/2016/04/one-day.html
Aku ingin memulai tulisan ini dengan pertanyaan yang hanya bisa dijawab oleh mereka yang pernah dikhianati, atau mereka yang pernah ditinggal pergi saat sedang sayang-sayangnya. 'Adakah ruang yang paling hampa selain hati yang sudah babak-belur akibat dicampakkan?' 

Aku pernah mencoba mempertahankan. Meski tertatih-tatih aku tetap berjuang demi hati yang sudah kugenggam. 

Pernah aku sadar bahwa sepertinya aku bertahan dan berjuang sendirian. Tapi, kutepis jauh-jauh perasaan itu dan menganggap bahwa itu hanya pikiran-pikiran dangkal yang membuat hubungan jadi tak sehat, sehingga aku tetap berjuang, bertahan, dan setia. Sampai-sampai aku lupa cara mencintai diri sendiri karena aku terlalu sibuk menjatuhkan cintaku padanya. 

Suatu ketika aku pernah begitu sangat membencinya, karena dia keterlaluan melukai hatiku. Tapi begitu dia kembali meminta maaf dengan seribu alasan, dan segalon air mata, aku luluh dan memaafkannya. Aku kembali menggenggam hati yang seharusnya sudah tak mendapat ruang dalam hati ini. Ya, kuakui aku memang payah dalam urusan ini, karena hatiku terlanjur jatuh terlalu dalam padanya.  

Paragraf demi paragraf aku kembali merajut bersamanya. Benar kami tertawa bersama, benar juga kami masih berbagi cerita, tapi semua itu terasa seperti nasi yang sudah dibiarkan berbulan-bulan, basi dan busuk. Ah mengingat semua kemunafikannya membuat perutku mual saja.

Hari-hari patah hati kulalui dengan susah. Karena akui atau tidak, melepas seseorang yang sudah terikat kuat dalam hati tidak segampang menyisir rambut. Tapi meski sulit, aku tetap berusaha menyingkirkan parasit yang berusaha merenggut kebahagiaanku.

Saat ini aku ingin jujur mengatakan bahwa benar, kepergiannya membuat semua terasa berbeda. Aku sempat berpikir bahwa aku akan kesulitan menjalani hari-hariku tanpa dia. Namun kenyataan saat ini, aku sangat menikmati hidup. Aku merasa lebih hidup saat ini. 

Sungguh, bahkan otakku mulai berpikir waras, bahwa dia itu hanya seseorang yang dititipkan Tuhan kepadaku untuk menguji kesabaranku, juga mengajariku agar iklas melepas sesuatu yang memang sudah tidak pantas untuk dipertahankan. Masih banyak pilihan yang bisa kupilih untuk menjalani hidup yang lebih baik, dan untuk menata hati yang sempat lupa bahwa cinta itu bukan hanya dia saja.

Kepada kita, yang sangat mengenal ruang terhampa itu, ia memang telah babak-belur, namun ia belum mati. Kita masih bisa mengobati walau hanya dengan sesungging senyum dan segenggam tekad untuk 'keluar' dari masa mengerikan itu. Lalu kemudian kita akan mengenang dia hanya sebatas masa lalu saja.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Gembel Ceria Template by Ipietoon Cute Blog Design