Bromo adalah salah satu tempat yang ingin skali aku kunjungi. Itulah mengapa aku sangat bersemangat ketika diajak untuk berwisata ke tempat ini sebelum aku balik Jogja. Setelah semua persiapan, akhirnya pada hari yang ditunggu-tunggu pukul 22.00 kami berangkat ke Bromo, namun setelah tiba di Bromo kami gak bisa masuk ke dalam karena ada beberapa alasan dan juga karena koordinator yang kurang maksimal, alhasil kami pulang dengan kecewa.
Aku gondok dalam hati, mengingat waktuku di Malang yang gak lama lagi. Seminggu lagi aku akan balik Jogja dan kemudian balik NTT. Kemungkinan kembali ke tanah Jawa sangat sedikit. Itu yang buatku bener-bener kesel. Di mobil aku diam aja, aku gak tahu harus apa. Gak semua yang kita rencanain itu bakal terwujud dan berjalan dengan mulus. Aku sadari itu makanya aku berusaha berdamai dengan hati yang sedang kesal dan kecewa. Ingin marah, tapi percuma semuanya gak akan berbalik seperti semula. Aku memilih tidur.
Aku gondok dalam hati, mengingat waktuku di Malang yang gak lama lagi. Seminggu lagi aku akan balik Jogja dan kemudian balik NTT. Kemungkinan kembali ke tanah Jawa sangat sedikit. Itu yang buatku bener-bener kesel. Di mobil aku diam aja, aku gak tahu harus apa. Gak semua yang kita rencanain itu bakal terwujud dan berjalan dengan mulus. Aku sadari itu makanya aku berusaha berdamai dengan hati yang sedang kesal dan kecewa. Ingin marah, tapi percuma semuanya gak akan berbalik seperti semula. Aku memilih tidur.
Pukul 09.00 pagi aku terbangun. Sayup-sayup aku dengar kalau kami akan ke pantai (Goa Cina). Aku hanya melek sedikit dan kemudian tidur lagi, pura-pura tidur sebenarnya.
Rasa kesalku terbayar ketika tiba di pantai. Memang hanya pantai yang bisa membuat kekesalanku hilang. Melihat pantai rasanya semua amarah dan kekecewaan semalam hilang seketika. Hanya perasaan senang dan bebas, ingin berlarian lepas, menikmati deru ombak dan panas matahari pantai.
Goa Cina bener-bener pantai yang bagus dan terdapat sebuah Goa di sampingnya. Konon dulu ada seorang pertapa yang berasal dari China yang bertapa di Goa itu sampai mati. Itulah sebabnya pantai itu dinamakan Pantai Goa Cina (Kurang lebih begitu ceritanya, hihi)
Sendang Biru |
0 komentar:
Posting Komentar