Angin mulai menghardik dengan lembut
Burung-burung camar pun terlunta-lunta
Mencari tempat yang layak
Pohon-pohon mulai menari tanpa musik juga melodi
Si empunya siang telah masuk ke peristirahatannya
Penghuni bumi mulai panik
Berlarian sana-sini mencari tempat berteduh
Lihat petani di sana,
Ada senyum puas merekah di wajahnya
Dalam hati ia berucap "kehidupan telah datang"
Tengoklah si gadis remaja di sana
Ia nampak kesal karena hadirmu
Kau telah merusak kencan pertamanya
Bagaimana dengan bocah yang bernyayi di tengah derasmu?
Tariannya indah, ia nampak ceria
Ia mencintaimu, sangat mencintaimu
Lihat, ia berlari mengejar tetesan itu
Ia menengadah membiarkan wajahnya tersapu oleh belaianmu
Ya, hadirmu bumi mencekam
Hanya suara derasmu yang terdengar di sana-sini
Namun inilah cara Sang Khalik
Memeluk bumi dengan curahmu.
Yogyakarta, 26 November 2013
0 komentar:
Posting Komentar