Kali ini gue akan cerita tentang
anak bungsu kakak gue nomor 3. Namanya Sera. Rambutnya kriting, hobinya suka
gemesin orang. Kalo makan, harus sambil pegang telinga. Sekarang dia duduk di
kelas 3 SD. Gue punya cerita tentang dia waktu masih di TK. Jadi, Sera ini
paling malas kalo di suru pergi TK. Alasannya takut anjing. Memang sih di
kampung gue hampir semua orang melihara anjing. Itu selalu yang menjadi
alasannya, padahal orang tuanya tahu bukan itu yang menjadi alasan utamanya.
Gak masuk akal banget dia takut anjing sementara di rumahnya juga pelihara
anjing dan tiap hari kerjaannya mainan anjing. Orang tuanya tahu penyakit malas
lah yang buat dia ogah-ogahan kalo pergi TK. Sera ini suka kibulin orang, dan
kali ini korbannya adalah ibunya sendiri, ibunya berhasil dikibulin abis-abisan
sama dia. Ceritanya berawal dari dia yang tidak mau lagi diantar ibunya ke TK,
dia ingin pergi ke TK sendiri. Jelas aja orang tuanya, apalagi ibunya senang
dengar anak bungsu mereka akhirnya mau pergi TK dengan tidak terpaksa.
Ternyata, Sera punya maksud tertentu di balik itu. Tiap hari dia pamit dari
rumah mau ke TK, tapi dia gak pernah sampai di TK, dia malah main ke rumah Isna
tetangga mereka yang masih umur 3 tahun. Sera menghabiskan waktu di rumah Isna,
sampai dia melihat teman-temannya sudah pulang dari TK, baru dia juga pulang ke
rumah. Hampir seminggu kejadian itu berjalan dengan sangat mulus tanpa sedikit
pun kecurigaan dari ibunya. Hingga suatu hari gak sengaja ibunya Isna ketemu
sama ibunya Sera dan diceritakan kejadian Sera setiap pagi main ke rumahnya,
ditambah lagi sms dari ibu guru TK Sera yang mengatakan bahwa sudah seminggu
Sera absen. Kontan saja ibunya marah besar.
Itulah sifat ponakan gue yang satu
ini. kelewat nakal dan memang sering bikin ibunya naik darah tiap hari karena
ulahnya yang makin hari makin ekstrim. Tapi, untung aja semenjak mengenakan
pakaian putih merah dia gak pernah buat hal gila itu lagi, karena tiap hari
diantar jemput sama bapaknya. Gak tahu deh kalo seandainya dia gak diantar
jemput, mungkinkah dia mengulanginya lagi? *emboh.
0 komentar:
Posting Komentar