Sebuah cerita tentang keluarga yang belum mengenal "Cermin"
Siang itu seorang bapak, sebut saja namanya Pak Iwan, baru pulang dari bekerja di luar kota. Saat memasuki halaman rumahnya, Pak Iwan melihat ada sebuah benda yang bercahaya karena terkena pantulan sinar matahari. Saking penasarannya Pak Iwan pun mendekati benda tersebut dan mengamatinya. Sesaat ia memperhatikan gambar yang ada dalam benda tersebut.
Siang itu seorang bapak, sebut saja namanya Pak Iwan, baru pulang dari bekerja di luar kota. Saat memasuki halaman rumahnya, Pak Iwan melihat ada sebuah benda yang bercahaya karena terkena pantulan sinar matahari. Saking penasarannya Pak Iwan pun mendekati benda tersebut dan mengamatinya. Sesaat ia memperhatikan gambar yang ada dalam benda tersebut.
"Pasti ini foto selingkuhan istriku selama aku berada di luar kota kemarin. Aku harus menyelidikinya," gumam Pak Iwan sambil menyembunyikan benda tersebut ke dalam tumpukan bajunya dalam ransel.
Keesokan harinya, Pak Iwan langsung siap-siap untuk bekerja lagi. Karena capek, semalam ia lupa menanyakan perihal benda yang ia temukan di halaman rumah.
Setelah suaminya pergi, Bu Sri yang adalah istri Pak Iwan merapikan baju-baju Pak Iwan yang masih tertinggal di ransel untuk di isikan dalam lemari. Ditengah asyiknya Bu Sri mengeluarkan satu per satu pakaian Pak Iwan, ia terkejut melihat sebuah benda yang sangat asing baginya. Ia mengangkat benda tersebut dan mengamatinya.
"Foto siapa di dalam ini, pasti ini foto selingkuhannya suamiku. Dia alasan kerja ke luar kota, padahal dia selingkuh sama perempuan di foto ini!" Dengan geram, Bu Sri mendatangi ibu mertuanya yang lagi asyik menyulam.
"Bu, lihat nih kelakuan anak ibu, masak dia selingkuhin aku. Dia selingkuh sama perempuan yang ada di dalam benda ini," ngamok Bu Sri pada ibu mertuanya.
"Masak iya? Sini ibu lihat!" kata ibu mertuanya sambil meraih benda itu dari genggaman menantunya.
"Loh! Kamu gak usah cemburu kayak gitu, yang di foto ini kan sudah tua, mungkin seumuran sama aku. Jadi gak mungkin suami kamu selingku sama nenek-nenek!" jawab ibu mertuanya dengan senyum.
"Aduh ibu, itu foto wanita cantik, bukan nenek-nenek, coba dilihat baik-baik" Banta Bu Sri sambil meraih benda itu dari tangan ibu mertuanya.
Ibu mertuanya tidak mau kalah, dia merampas kembali sambil berkata, "Udah dilihat baik-baik, Ini gambar nenek-nenek loh, bukan wanita cantik"
Alhasil menantu dan mertua berantem memperebutkan benda yang adalah cermin itu, hanya karena wajah berbeda yang ada di dalamnya.
Ayah mertua dari Bu Sri yang lagi asyik baca koran di halaman belakang, merasa terganggu dengan suara ribut-ribut dari dalam rumah. Ia pun beranjak dan menuju asal keributan. Ia terkejut melihat istri dan menantunya memperebutkan sesuatu yang sangat asing baginya.
"Stop! Stop! Ada apa ini ribut-ribut?" tanyanya sambil mendekati dua orang itu.
"Ini nih anak bapak, si Iwan. Masak dia selingkuh sama orang yang di foto ini!" jawab Bu Sri dengan nada kesal.
"Yang benar? Coba sini bapak lihat," kata bapak mertuanya dengan tenang. Setelah melihat gambar yang ada di dalam benda tersebut, ia itu langsung berteriak histeris,
"Yaaaaa Tuhannnn! Ternyata anakku selama ini homoooo, sama kakek-kakek laaggiiii!!"
0 komentar:
Posting Komentar