Malam itu sangat
dingin, karena barusan turun hujan yang sangat deras. Perutku sudah mengeluarkan
suara-suara yang gak enak banget. Satu saja yang terpikir di benakku saat ini yaitu
MAKAN.
Aku berhasil
menahan amukan perutku beberapa saat, karena di luar masih gerimis. Setelah hujan
benar-benar tertidur, aku mengajak Novi (adik sepupu) untuk keluar mencari
makan. Menu makan kami malam ini adalah mie ayam. Untuk sampai ke warung yang
menyajikan mie ayam, kami harus melewati warnet (warung internet). Ternyata
dewa keberuntungan selalu mengikutiku, aku melihat si Cute di luar warnet lagi
duduk sendirian.
Spontan aku
menarik lengan adekku, meremasnya kuat-kuat. Seuntai senyum menghiasi wajahku. Pengen
banget aku kesana dan duduk di sampingnya. Tapi apa daya, di depannya banyak
motor yang parkir, pasti susah buat kesananya lagian amukan perutku udah gak bisa
ditahan lagi. Aku cuma meliriknya sebentar dan dengan senyum penuh ceria aku
terus berjalan. Adekku cuma cengengesan ngeliat tingkahku, “senang nih, ngeliat
Pemuja Rahasianya.. udah kak makan aja dulu..” katanya sambil menyelamatkan
lengannya dari cengkramanku.
Selesai makan, aku kembali melewati jalan tadi, sesampai di warnet aku menyapu seluruh tempat itu dengan pandangan penuh harap dan ternyata sosok itu tidak ku jumpai. “kemana dia?” gumamku dengan pandangan masih mencari-cari. Udah masuk ke dalam warnet kali ya.. “Dek, masuk ke warnet yuk, pasti si Cutenya udah di dalam,” kataku sambil menahan lengan adekku yang lagi jalan. “Udah ah kak, pulang aja, masak gara-gara dia kita masuk warnet gak ada tujuan yang jelas, belum tentu juga dia di sana.” Jawab adekku sambil terus berjalan.
Selesai makan, aku kembali melewati jalan tadi, sesampai di warnet aku menyapu seluruh tempat itu dengan pandangan penuh harap dan ternyata sosok itu tidak ku jumpai. “kemana dia?” gumamku dengan pandangan masih mencari-cari. Udah masuk ke dalam warnet kali ya.. “Dek, masuk ke warnet yuk, pasti si Cutenya udah di dalam,” kataku sambil menahan lengan adekku yang lagi jalan. “Udah ah kak, pulang aja, masak gara-gara dia kita masuk warnet gak ada tujuan yang jelas, belum tentu juga dia di sana.” Jawab adekku sambil terus berjalan.
Duh.. adekku
yang ini keras kepala jadi gak mungkin aku maksain dia. Dengan langkah ogah-ogahan
aku mengikuti dia dari belakang. Sesampai di depan warung makan candra, adekku
berkata setengah berbisik “kak, coba deh liat ke dalam,” spontan mataku sudah
mendarat pada satu sosok yang aku cari-cari dari tadi.
“oh my God, dia sama siapa tuh? Sepertinya
mesrah banget? Huhuhuu..” gumamku sambil memandangi dua sosok di dalam warung
itu. Mungki itu si Cute sama pacarnya. Mungkin si Cuteku udah punya orang yang
dia sayang.
Huuftt.. dengan
perasaan putus asa aku perlahan-lahan melangkah meninggalkan sosok itu,
beraaatt… tapi itulah kenyataanya.
Untuk My Cute : Akulah sosok yang sangat mencintai kamu. Dari awal
masuk kampus USD sampai saat ini, perasaanku masih sama. Aku sangat mengagumi
kamu.
yahh… mungkin itulah cinta, benar. Terkadang kita tidak harus memiliki sosok yang kita cintai itu.
Semoga kamu bahagia dengan pilihanmu.
walaupun kamu telah dengannya, kamu akan tetap jadi Pemuja Rahasiaku sekarang dan selamanya.
yahh… mungkin itulah cinta, benar. Terkadang kita tidak harus memiliki sosok yang kita cintai itu.
Semoga kamu bahagia dengan pilihanmu.
walaupun kamu telah dengannya, kamu akan tetap jadi Pemuja Rahasiaku sekarang dan selamanya.
Satu yang harus kamu tahu “you're perfect in my eyes”
0 komentar:
Posting Komentar