Sahabat
adalah salah satu mutiara terindah dalam hidupku. Tanpanya aku bakal setengah
hidup. Sahabat memberi warna tersendiri dalam hidupku. Mereka bukan hanya
sekedar teman, tapi layaknya saudara, bahkan sebagian hidupku, aku dapati dalam
mereka. Hari demi hari kami lalui dengan penuh canda tawa. Perbedaan pendapat,
sampai pertengkaranpun ikut mewarnai indahnya persahabatan kami. Namun, dengan
kasih sayang dan rasa percaya kepada satu sama lain kami dapat melewati itu
semua itu.
Tapi
sayangnya, semua itu hanya kenangan-kenangan indah di masa SMA. Demi mengejar
masa depan, kami semua berpisah.
Yeni si cerewet yang mudah tersinggung dan sulit memaafkan, Yona yang gak kalah cerewetnya sama Yeni, dan sering dipanggil “Yoti” oleh teman-teman kelas, Luzhan yang sering dijuluki “kutilang” (karena dia paling tinggi di kelas kami). Mereka bertiga mengenyam pendidikan di beberapa Universitas di kupang, NTT. Walaupun mereka kuliah di daerah yang sama, mereka juga jarang bertemu, karena jarak kampus mereka yang tidak memungkinkan. Elensi, si gadis yang gak pendiam dan gak certewet, periang dan gak gampang marah itu sekarang bekerja di salah satu Counter di daerahnya. Melly, si kecil, yang juga gampang marah mengambil keperawatan di Akademi Keperawatan (AKPER) yang berada di Waingapu, NTT. Nah, si cerewet yang terkenal dengan suaranya yang bagus, dan pintar nari Ja'i ini namanya Shinta. Dia kemabali ke kampung halamannya yaitu Ende, NTT dan kuliah di sana juga.
Itulah
nama dan gambaran sifat sahabat-sahabatku waktu SMA. Kami menamakan diri kami KEJORA
yang merupakan singkatan dari KElompok JOmblo RAhasia. Walaupun kami menamakan
diri kami jomblo, gak semua dari kami jomblo loh. Ada diantara kami yang waktu
itu sudah pacaran. Namun karena mayoritas kami waktu itu banyak yang lagi ngejomblo,
jadi kami namakan diri kami KEJORA. Teman-teman kelas pada waktu itu
sering usilin kami.
Beberapa teman yang sering usilin KEJORA adalah
Denis, Roy dan Ujang. Mereka selalu bilang kalau KEJORA itu singkatan
dari KElompok JOmblo RAkus. Mereka juga nyebut KEJORA dengan
sebutan KEJORO. Walaupun teman-teman membuat plesetan nama KEJORA
dengan istilah-istilah yang membuat kami sedikit jengkel, tapi kami tidak
terlalu menanggapi. Bahkan kami menamai mereka bertiga (Denis, Roy, dan Ujang)
itu KEJORO sesuai plesetan yang mereka buat sendiri.
Indahnya persahabatan di masa-masa SMA dulu seoalah-olah menghipnotis aku untuk kembali mengulang masa-masa itu. Sangat menyenangkan. Kerinduan yang mendalam membuatku melupakan semua kesalahan-kesalahan yang dulu pernah terjadi diantara kami. Walaupun saat ini hubungan kami hanya lewat dunia maya, mereka akan selalu abadi di hatiku. Mereka banyak mengajarkan aku tentang hal-hal yang tidak/belum pernah aku dapati.
Terima kasih sahabatku, terima kasih KEJORA. Kau mutiara yang akan selalu
bersinar di hatiku. Jarak boleh memisahkan kita, tetapi hati akan tetap
mempersatukan kita. Doaku untuk kalian, semoga kalian berhasil dalam mengejar
masa depan dan cita-cita kalian, utamakan Tuhan dalam setiap rencanamu, dan jangan
pernah lupakan Yubi. Maafin Yubi kalau selama dalam persahabatan kita, Yubi
banyak menyakiti hati teman-teman KEJORA. Sukses buat kita semua
0 komentar:
Posting Komentar