Dia adalah sosok yang aku dambahkan sejak pertama kali masuk SMA. Dari caranya
berjalan, berbicara, tersenyum, itu semua menarik bagiku. Sejak saat itu aku selalu memperhatikan dia. Aku tahu
semua tentang dia, walaupun dia sama sekali tidak mengenalku. Hampir semua murid di
sekolah itu kenal siapa dia bahkan guru-guru pun mengenalnya. Dia adalah
seorang murid yang terkenal nakal,
suka bolos, berantem sama teman, usilin guru yang dia gak suka. Itulah dia, seseorang
yang ku beri nama Cimutz. Nama yang spesial
buat orang yang spesial pula.
Bukan hanya terkenal nakal, dia juga terkenal playboy.
Pacarnya dimana-mana. Aku heran, kenapa sih cewek-cewek pada mau jadi pacarnya,
padahal mereka tahu dia punya banyak sekali pacar. Aku pernah melihat dia
dalam satu hari, nge-date sama cewek yang berbeda-beda. Hmm, aku sih emang meng-idolakan kan dia, tapi bukan
berarti aku cinta sama dia. Gak pernah
terlintas sedikitpun dipikiranku untuk jadi pacarnya. Aku hanya kagum melihat
setiap tingkahnya yang santai dan super cuek. Aku sering senyam-senyum sendiri jika melihat ataupun
sekedar mengingat dia.
Aku kagum banget sama dia, tapi aku gak pernah nunjukin itu dalam tingkahku.
Aku nampak biasa saja setiap kali bertemu dia. Saat bertatapan dengan dia aku pura-pura cuek seolah-olah gak kenal. Begitu setiap saat. Gak pernah sekalipun aku menyapa dia. Aku mungkin
satu-satunya murid di kelas yang gak
dia kenal. Karena setiap kali dia main ke kelasku, aku selalu ada alasan keluar untuk
menghindar. Aku gak tahu kenapa Aku seperti ini sama dia. Tapi, hanya satu yang
ku mau, aku hanya tidak
ingin dia mengenalku. Aku pernah berjanji dalam
hati, kalau sampai dia tahu aku nge-fans sama
dia, aku gak bakalan
kenal dia lagi, dan dia akan masuk dalam daftar orang-orang yang paling aku benci. Kok bisa gitu ya? gak tahu juga sih, yang tahu
jawabannya cuma hatiku.
Hari demi hari aku lalui dengan
status sebagai pemuja rahasia. Hingga saatnya dia harus meninggalkan sekolah.
Masa study-nya sudah selesai
dan dia masuk dalam daftar siswa yang LULUS. Semua guru-guru seakan gak percaya
atas kelulusannya, karena sifatnya yang amburadul di sekolah. Tapi itulah
hidup, siapapun gak ada yang bisa
menentukan masa depanmu. Hari ini hari terakhir aku melihat Cimutz. Sedih bangat rasanya. Aku pengen
nangis, tapi untuk apa aku nangis? Aku
bukan siapa-siapanya dia. Aku hanya seorang
pengagum yang ia gak kenal. Gak sepantasnya aku menangisi dia. Tapi, hatiku berkata
lain. Hari ini berbeda
dengan hari-hari sebelumnya. Dulu perasaan bahagia dan nyaman yang aku rasakan setiap kali melihat dia.
Tapi, kali ini beda saat melihat dia, hatiku seperti ditusuk-tusuk jarum, sakit
bangat rasanya. Aku akan kehilangan orang yang kukagumi selama ini. Tanpa aku sadari air mataku mengalir. Aku gak
bisa lagi menahan perasaanku, tak pernah aku berpikir bahwa aku akan mengalami kehilangan sperti
sekarang ini, aku berusaha
menganggap ini hanya mimpi. Tapi aku gak bisa
menghindari kenyataan bahwa hari ini aku akan
benar-benar berpisah sama dia. Oh Tuhan, rasanya aku belum siap untuk kehilangan cimutz.
Satu tahun sudah berlalu tanpa melihat Cimutz. Sosoknya
emang sudah gak bisa aku lihat, tapi dia
selalu ada dalam ingatanku, aku masih saja
terbayang-bayang akan semua kebiasaannya selama di sekolah dulu.
Tanpa terasa hari ini merupakan hari terakhir aku juga di sekolah, masa study ku sudah selesai dan aku termasuk dalam daftar siswa yang lulus. Aku akan melanjutkan kuliahku di Daerah Istimewa Yogyakarta. Senang bangat rasanya menjadi calon mahasiswa. Tidak lupa aku mencari-cari informasi tentang tempat perkuliahan Cimutz, tapi hasilnya nihil. Sampai hari keberangkatanku pun, aku belum juga tahu tempat perkuliahannya. Aku masih berharap untuk bertemu dia satu kali lagi. Aku ingin berterus terang padanya. Aku akan mengatakan bahwa akulah orang yang mengaguminya selama ini. Aku juga akan mengatakan bahwa aku sangat merindukan senyumnya, merindukan cara bicaranya, merindukan semua tentang dia. Aku akan mengatakan semua kepadanya.
Kringg.. kringgg... hp ku bunyi. Upzz!!! Mama? “Halo
ma?” “kamu dimana sih, buruan bentar lagi kapalnya
udah mau berangkat ni.”
“Okey ma, aku lagi di toilet ni, aku kesitu sekarang.” Aku malah ngelamun di toilet. Aku
buru-buru nyamperin mama. Aku langsung masuk dalam kapal, barang-barangku diangkut sama kakak. Aku akan menuju
Yogyakarta, sedih bangat rasanya berpisah sama keluarga. Tapi demi mencapai
masa depan aku harus kuat
berpisah dari mereka.
Aku benar-benar merasa sendiri sekarang. Orang tua sudah
jauh, kehadiran dua orang saudaraku sama sekali tidak merubah kesedihanku. Aku
malah memikirkan Cimutz, andai saja dia disini aku pasti bisa tersenyum kembali. Andai saja ada keajaiban
aku bertemu dia
saat ini, aku akan
memberanikan diri mengejarnya dan mengatakan semua kepadanya. Tapi, itu gak
akan mungkin. Karena kami sudah berpisah setahun yang lalu. aku menyesal gak berterus terang sama
dia dulu. Tapi semuanya sudah terlambat, semua tinggal kenangan.
Sejenak kemudian, aku melihat di
seberang sana ada sosok yang sudah tidak asing lagi bagiku. Aku sunggu
terkejut. Benarkah itu dia? Aku gak percaya, aku mungkin sedang berhalusinasi. Kupandangi sosok itu
berulang-ulang kali. Oh my God !! Aku bukan sedang berhalusinasi, ini
nyata. Dia benar-benar disini. Cimutz disini. Dia sekapal sama aku. Thanks God, Engkau mendengar
permohonanku. Aku beranjak dan menghampiri dia. Belum sampai aku di depannya, seorang cewek yang juga
tidak asing bagiku sudah duluan menghampiri Cimutz. Saat itu keberanianku pun
sirna. Dia adalah cewek yang setahu aku paling dicintai
Cimutz dari semua pacar-pacarnya. Aku berbalik haluan, Aku kembali ke tempatku.
Aku hampir saja melakukan hal yang bodoh, aku hampir saja
mempermalukan diriku sendiri. Sejak saat itu aku berniat untuk melupakan dia. Aku berusaha untuk tidak
mengingat-ngingat dia lagi. Dia kan hanya sekedar orang yang aku kagumi. Aku berhak melupakan dia,
tapi kenapa sulit ya untuk melupakan dia.
Aku terus mencari-cari informasi tentang dia, sampai
akhirnya aku mendapatkan
alamat facebook-nya. Aku add, dan ternyata dikonfirmasi sama dia.
Pertama kali dalam hidupku aku menyapa dia
duluan. Walaupun lewat dunia maya, itu sudah merupakan awal yang baik untuk
perkenalan kami. Setiap kali aku online, facebook
dia yang aku buka lebih
dulu, nge-like setiap statusnya dan selalu memberi smangat setiap
melihat update statusnya kalau lagi galau. Setelah lama kami berteman
lewat dunia maya, dia mulai curhat sama aku, ternyata sejak
putus dari pacarnya yang ketemu di kapal itu, dia sudah tidak pacaran lagi.
Baru kali ini dia diputusin cewek. Selama ini dia yang permainkan wanita,
dan mutusin mereka sesuka hatinya. Dan sekarang setelah dia ketemu orang yang
benar-benar dia sayang, dia malah disakiti. Dia diselingkuhin. Saat itu baru
dia rasakan sakitnya diselingkuhin. Dia nyesal dulu telah mempermainkan wanita.
Dia tidak pernah tahu betapa hancur hati pacar-pacarnya ketika melihat dia
dengan cewek lain. Aku berusaha jadi pendengar setia. Sekalipun dia gak curhat
tentang masa lalunya, aku juga sudah tahu
semuanya. Aku sangat tahu dia saat SMA dulu. Semua tentang dia aku tahu, Cuma dianya yang gak pernah nyadar
akan kehadiranku.
Entah kenapa dia langsung percaya sama aku, dia selalu curhat sama aku, padahal dia belum mengenalku. Aku salut sama
kepolosan dia menyesali semua perbuatannya semasa SMA
dulu, dia sudah berubah sekarang. Bahkan sampai saat ini dia belum pengen pacaran, dia takut salah melangkah dan
menyakitin hati wanita lagi,
karena sudah terlalu banyak hati yang ia sakiti. Selama aku kenal dia, baru kali ini aku benar-benar
tahu dia yang sebenarnya. Aku gak nyangka, orang yang terkenal nakal, usil dan playboy
sperti Cimutz bisa punya hati juga. Aku benar-benar terharu mendengar setiap
curhatannya.
Keinginanku untuk bertemu dia akhirnya kesampaian juga.
Dia datang berlibur ke Yogyakarta dan hari ini pertama kali aku bertemu dia. Banyak sekali yang
berubah dari dia. Dari cara bicaranya yang ceplas-ceplos menjadi sangat
beraturan dan penuh perasaan. Gak tahu datangnya
darimana, perasaan kagum itu mulai menguasai Aku lagi. Dia benar-benar berubah.
Aku nge-fans sama Cimutz yang dulu, tapi saat ini Aku mencintai Cimutz
yang sekarang. Itu kata hatiku yang tak bisa Aku pungkiri. Aku jatuh cinta sama
Cimutz. Itu yang Aku
rasakan. Seperti dihipnotis dalam sekejap saja perasaan itu muncul, dari rasa
kagum berubah menjadi cinta. Ada apa dengan Aku?
Setelah hari itu kami masih sering bertemu. Banyak hal
yang aku pelajari dari
dia. Aku dapati dia begitu dewasa. Aku gak nyesal dulu pernah mengaguminya.
Hari ini terakhir kali pertemuan kami. Dia akan balik ke Bali, karena masa liburnya sudah
selesai. Diakhir pertemuan kami, ada satu kalimat yang dia ucapkan yang tidak akan pernah aku lupakan sampai kapanpun, “you are my soulmate, aku senang bisa
kenal orang sepertimu. Jangan lupain aku yah, dan jangan pernah bosan dengerin
setiap curhatanku. Semoga kamu menjadi pendengar setia untuk semua curhatanku
bukan hanya untuk saat ini, tapi untuk selamanya. I heart you...”
bisiknya dan dengan senyum penuh perasaan dia menatapku sambil berkata lagi “selamat tinggal, belajar yang rajin ya,
jangan lupa makan..” sambil berlalu.
Aku sangat terkejut mendengar kata-kata itu. Aku gak nyangka kata-kata itu keluar dari mulut Cimutz, orang yang dulu aku kagumi. Oohh.... benarkah yang aku dengar tadi? saking terkejutnya, sampai-sampai aku gak nyadar kalau Cimutz sudah jauh dari hadapanku. Aku hanya melambaikan tangan sambil berbisik “i heart you too my Cimutz, aku akan jadi seperti yang kau inginkan. Aku siap mendengar semua curhatanmu sampai aku tidak bisa mendengar lagi, makasi buat perhatian dan kunjungannya. Ini akan menjadi kenangan indah buat kita nantinya. Bey, bey Cimutz...”.
0 komentar:
Posting Komentar